SUDAN - Bentrok antara tentara Sudan dengan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus. Konflik keduanya menyebabkan mahasiswa Indonesia di Sudan terpaksa dipindah ke lokasi aman.
Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammadiyah Sudan melaporkan kobaran api cukup besar terlihat dari daerah sekitar Universitas Internasional Afrika (IUA) Sudan.
“Untuk mahasiswa IUA yang di asrama saat ini tengah diungsikan di beberapa lokasi aman di dalam kampus karena bangunan asrama mahasiswi bersebelahan dengan markas paramiliter,” kata PCI Muhammadiyah Sudan dikutip Antara.
BACA JUGA:
Beberapa mahasiswi Indonesia yang berada di asrama kampus Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) saat ini telah diungsikan di daerah sekitar Makmuroh atas bantuan seorang pengajar KIIFAL yang tinggal di daerah tersebut.
Perhimpunan Pelajar Indonesia Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia IUA berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Khartoum untuk memenuhi kebutuhan logistik untuk mahasiswi.
Sebelumnya, pada Sabtu malam waktu setempat masih terdengar dentuman keras dari markas dakwah PCIM Sudan. Tentara militer Sudan mengimbau warga tidak keluar rumah malam ini karena akan ada penyisiran titik-titik lokasi pasukan RSF melalui udara.
BACA JUGA:
Pertempuran pecah antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter RSF di ibu kota Sudan, Khartoum. Pertempuran pecah usai kedua belah pihak berebut wilayah kekuasaan.
Menurut Anadolu, suara tembakan dan ledakan bom terdengar di dekat markas tentara dan istana kepresidenan. RSF mengaku sudah menguasai bandara Khartoum dan pangkalan militer Merowe di Sudan utara.
( Muhammad Fadli Rizal)