AMERIKA - Sebuah survei di Amerika menunjukkan alumni jurusan Jurnalisme menjadi kelompok paling menyesal mengambil jurusan itu saat kuliah. ZipRecruiter Amerika memetakan 10 jurusan yang membuat alumninya menyesal.
Dalam survei The College Payoff memperlihatkan penyesalan para alumni itu berkaitan dengan pendapatan atau pencapaian karier setelah lulus dari kampus. The College Payoff merupakan sebuah laporan dari Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown.
Lalu jurusan apa saja?
1. Jurnalisme (87%)
2. Sosiologi (72%)
3. Seni (72%)
4. Komunikasi (64%)
5. Pendidikan (61%)
6. Manajemen Marketing & Riset (60%)
7. Pendamping Medis (56%)
8. Ilmu Politik dan Pemerintahan (56%)
9. Biologi (52%)
10. Sastra Inggris (52%)
BACA JUGA:
Lulusan sarjana umumnya mendapatkan 84 persen lebih banyak pendapatan daripada mereka yang hanya memiliki ijazah sekolah menengah.
"Semakin tinggi tingkat pencapaian pendidikan, semakin besar hasilnya," kata laporan itu sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.
Laporan itu menyebut para alumni 10 jurusan itu menyesal karena berhubungan dengan gaji saat bekerja.
Riset itu menemukan perbedaan besar dalam hal pendapatan apabila diurutkan berdasarkan bidang studi. Lulusan sains, teknologi, teknik, matematika atau disiplin ilmu STEM, memiliki proyeksi mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dibanding bidang lain.
BACA JUGA:
STEM merupakan intregasi antara empat disiplin ilmu yaitu ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Georgetown Center menyebut Selain STEM, jurusan kesehatan dan bisnis juga termasuk di antara yang bergaji tertinggi. Pendapatan itu lebih besar jika dibandingkan dengan jurusan seni liberal dan humaniora.
Kepala Ekonom ZipRecruiter, Sinem Buber, menuturkan survei itu dilakukan terhadap lebih dari 1.500 lulusan perguruan tinggi. Mereka yang disurvei juga tengah mencari pekerjaan.
BACA JUGA:
Hasilnya menunjukkan bahwa 44% dari semua pencari kerja dengan gelar sarjana menyesali bidang studi mereka.
"Meskipun siswa mungkin tertarik pada bidang tersebut saat mereka kuliah karena alasan di luar gaji dan keamanan pekerjaan, namun ketika kita lulus, kenyataan (berbeda) akan datang," kata Sinem Buber.
"Ketika Anda hampir tidak dapat membayar tagihan Anda, gaji Anda mungkin menjadi lebih penting," imbuhnya.
( Muhammad Fadli Rizal)