JAKARTA - Muhadjir Effendy yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) memberikan tanggapan terkait dengan kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, kebijakan itu adalah bagian dari revolusi mental.
"Jadi pak Gubernur NTT itu sudah tepat, untuk mencoba melakukan terobosan dalam rangka untuk melakukan perubahan mental atau revolusi mental anak muda NTT agar terjadi terobosan," kata Muhadjir usai meninjau pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Ia juga mengungkapkan bahwa kebijakan yang diambil oleh Gubernur NTT tersebut sudah tepat, karena baginya masalah pendidikan adalah urusan konkurer atau kebijakan yang diambil melalui pemerintah daerah.
Sehingga pemerintah daerah dinilai Muhadjir lebih memahami bagaimana kondisi demografi dan sosial mengambil kebijakan.
Namun demikian Muhadjir mengakui bahwa kebijakan tersebut kedepan juga pelru untuk dilakukan evaluasi. Terutama untuk mengukur keefektifaannya dalam mewujudkan tujuan Pemerintah Daerah.
"Pak Gub saya yakin sudah jauh lebih tahu, saya tidak bilang (pas), pasti nanti akan dievaluasi, dengar juga saran dari ahli pendidikan, pasti itu, tidak mungkin langsung," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat ini murid-murid yang bersekolah di NTT harus masuk sekolah jam 5 pagi. Dinas Pendidikan setempat mencatat hingga saat ini setidaknya sudah ada 10 sekolah yang menerapkan kebijakan tersebut sesuai kesanggupannya.
Bahkan jam masuk sekolah di NTT menjadi pukul 05.30 untuk siswa kelas XII SMA/SMK, imbas kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Tujuan dari adanya kebijakan, dinilai pemerintah setempat, diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM di NTT.
(Natalia Bulan)