Semua anak terlibat dalam persiapan ini, meski sekalipun hanya untuk menyapu, mengaduk puding yang akan dijual, atau menempel stiker di setiap hasil karya mereka.
"Anak-anak kita latih tidak takut dengan benda-benda berbahaya dengan mengenalkan dan hati-hati saat gunakan alat tersebut. Misalnya api kompor mereka bisa ikut masak tapi harus hati-hati," katanya.
Sedangkan hasil penjualan dari kegiatan tersebut, katanya, direncanakan untuk membuat kegiatan serupa tahap kedua, dan berbagi untuk anak-anak serta kepada orang yang membutuhkan.
(Natalia Bulan)