Puluhan Sekolah Berada di Sesar Lembang, Disdik KBB Godok Perbup SPAB

Adi Haryanto, Jurnalis
Kamis 22 Desember 2022 09:35 WIB
Disdik KBB, BPBD, perwakilan pengawas, kepala sekolah, dan unsur terkait lainnya saat membahas soal kebencanaan dan antisipasi yang harus dilakukan sebagai bagian dari finalisasi Perbup SPAB/Adi Haryanto
Share :

BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait lainnya sedang melakukan finalisasi pembahasan Peraturan Bupati (Perbup) tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Perbup SPAB itu dipandang perlu untuk mengingat bahwa wilayah KBB merupakan daerah rawan bencana alam.

Termasuk memiliki potensi akan terjadinya gempa bumi dari keberadaan Sesar Lembang yang membentang sepanjang kurang lebih 29 km.

"Perbup SPAB ini dibuat untuk menekan risiko korban di lingkungan sekolah saat terjadi bencana alam," ucap Kepala Disdik KBB, Asep Dendih yang didampingi Plt Sekretaris Disdik Dadang A. Sapardan usai rapat koordinasi dengan BPBD KBB di Ngamprah, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya pembahasan Perbup SPAB ini sebenarnya sudah lama sejak tahun 2020 bersama pihak Save the Children dan BPBD KBB.

Namun karena terjadi pandemi Covid-19 pembahasannya sempat terhenti. Sekarang setelah terjadi gempa Cianjur yang mengakibatkan korban jiwa ratusan, finalisasinya semakin diintensifkan.

"Kami berkaca pada kejadian bencana gempa di Cianjur, banyak korban jiwa dan bangunan sekolah rusak. Apalagi wilayah KBB bagian selatan banyak sekolah yang rawan longsor karena berasa dekat dengan tebing," tuturnya.

Dikatakannya, ada tiga pilar yang mengakomodir Perbup SPAB, yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana sekolah, dan pendidikan pencegahan/pengurangan risiko bencana.

Jadi sekolah harus diberi pemahaman apa yang mesti dilakukan ketika terjadi bencana. Hal ini untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.

Sementara untuk struktur bangunan sekolah yang sekarang sudah mulai memakai baja ringan dan atap menggunakan bitumen.

"Penggunaan baja ringan dan mengganti genting dengan atap bitumen membuat beban bangunan tidak berat. Kalaupun atap ambruk relatif ringan dan tidak sekaligus seperti genting," sebutnya.

Berdasarkan data dari BPBD KBB, tercatat total 868 SD dan SMP yang terlewati Sesar Lembang ada 93 sekolah. Yang membentang sepanjang 29 kilometer dari situs Batu Lonceng, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang hingga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Padalarang.

"Sekolah yang berdekatan dan berada dekat dengan Sesar Lembang ada 55 SD, 13 SMP, 23 SMA, dan 2 SLB. Mereka harus diberi pemahaman mengenali bencana dan apa yang dilakukan ketika terjadi bencana," ucap Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD KBB, Saepul Uyun.

(Natalia Bulan)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya