Dari keberhasilan kepemimpinan Lurah Wahyudi, saya melihat ada 5 kunci sukses yang juga dekat dan erat dengan teori Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan:
1.Semua program dan kebijakan Panggungharjo berbasis data (evidence) dan perencanaan yang jelas, terukur dan terstruktur (sebagai inovasi kebijakan).
Hal ini sejalan dengan tulisan Arnaldo Pellini, Budiati Prasetiamartati, Kharisma Priyo Nugroho, Elisabeth Jackson, Fred Carden (2018) Knowledge, Politics and Policymaking in Indonesia.
2. Memiliki semangat Kemandirian Desa dalam mengelola kewenangan dan asset (sebagai inovasi kepemimpinan dan inovasi kebijakan), termasuk menyediakan suatu taman/gardening tempat masyarakat Panggungharjo untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
3. Gerakan Kolaboratif dalam MENGURUS dan MENGATUR warga Panggungharjo (sebagai inovasi kepemimpinan).
Leader dan followers bersama-sama maju bergerak searah dan setara untuk mencapai tujuan bersama (Malakyan, 2014).
4. Memiliki Kepemimpinan Progresif Transformatif, dimana Kepemimpinan Lurah Panggungharjo memiliki personaliti, visi dan strategi yang jelas dan berkelanjutan (sebagai inovasi kepemimpinan dan inovasi kebijakan).
5. Prinsip Lawan Money Politic (sebagai inovasi kebijakan). Transparansi dan akuntanbilitas serta no money politic sejak dini adalah kunci kepercayaan masyarakat Panggungharjo kepada pemimpinnya.
“DARI LURAH MAHASISWA TERCERAH” itulah closing statement dalam artikel ini. Walau singkat dan sederhana, namun kita termasuk mahasiswa telah mendapatkan pencerahan mengenai Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan dalam konteks Kepemimpinan Transformatif Lurah Panggungharjo Desa Bagi Semua Warga Bangsa.
Bahkan menurut dosen UGM Profesor Dr. Muhadjir, bahwa kepemimpinan Lurah Wahyudi telah menerapkan teori dan praktek sekaligus atas Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, baik unsur inovasi kepemimpinan, inovasi kebijakan.
Lasarus Bambang S
Mahasiswa Doktor UGM, Yogyakarta
(Natalia Bulan)