Kepemimpinan Transformatif Lurah Panggungharjo Bantul Yogyakarta

Opini, Jurnalis
Selasa 11 Oktober 2022 12:01 WIB
Lasarus Bambang S, mahasiswa Doktor UGM/Istimewa
Share :

Panggungharjo yang beragam penduduknya dengan jumlah 28.383 jiwa dimana komposisi perempuan 49,8% dan sisanya 50,2% laki-laki menempati 7.244 rumah.

Panggungharjo juga mempunyai program SATU RUMAH SATU SARJANA, karena menurut pak Wahyudi, pendidikan adalah satu-satunya cara untuk memutus rantai kemiskinan di Panggungharjo.

Untuk itu warga Panggungharjo diberi Kartu Pintar untuk memastikan seluruh warga Panggungharjo bisa bersekolah dan melanjutkan kuliah ke jenjang S1 dan S2 bahkan S3.

Selama 10 tahun pak Lurah Wahyudi terus melakukan inovasi kepemimpinan dan inovasi kebijakan dalam mengelola BUMDesa Panggung Lestari, agar terus productive, survive dan profitable.

BUMDesa yang sehat, kuat dan tumbuh dapat menambah lapangan pekerjaan dan pendapatan warga serta keuntungan BUMDesa.

Ada beberapa unit bisnis Panggungharjo dikelola dibawah manajemen BUMDesa antara lain Unit Jasa Pengolalaan Lingkungan (Sampah), Tanamu Oils (Minyak), Kampoeng Mataraman (Wisata dan Restoran), dan Rumah Produksi Komunitas (Makanan).

Dengan unit usaha yang tumbuh, berkembang dan menghasilkan profit maka hasilnya dapat membiayai dan melayani warga Panggungharjo termasuk pengobatan dan Pendidikan, termasuk Kampoeng Mataraman yang lokasinya strategis ini sebagai salah satu cash cow bagi Panggungharjo.

Oleh karena itu BUMN menjadikan Kampoeng Mataraman sebagai Desa Binaan PT Pegadaian.

Sedangkan prestasi yang paling anyar adalah Lurah Wahyudi terpilih sebagai wakil Indonesia dalam acara Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) New Rural di Frankfrut, Jerman pada Juli 2022.

KTT 2022 ini diselenggarakan untuk mendiskusikan, menggagas ide-ide masa depan dan sharing session kisah sukses para kepala desa dari 41 negara di dunia termasuk seorang Lurah Panggungharjo.

Hasilnya dijadikan inspirasi, motivasi dan insight bagi para pemimpin pemerintahan desa dalam membangun peradaban baru dunia.

Keberhasilan dan kesuksesan Panggungharjo tidak terlepas dari pemimpin dan kepemimpinan yang merupakan salah satu unsur penting dalam suatu organisasi.

Ronan Carbery & Thomas N. Garavan (2012) “Leadership and Management Development” menyampaikan bahwa pemimpin itu akrab dengan perubahan, baik karena perubahan teknologi, globalisasi, perubahan struktur organisasi, dinamika politik dan dinamika karier.

Dan menurut Sashkin, Marshall, Molly G. Sashkin, Prinsip-Prinsip Kepemimpinan, Erlangga, (Jakarta: Erlangga, 2011) ada 3 tipe kepemimpinan yaitu; Kepemimpinan Karismatik, Kepemimpinan Transaksional dan Kepemimpinan Transformasional.

Kepemimpinan Transformasional/Transformatif adalah kepemimpinan yang mengedepankan internalisasi nilai-nilai bersama yang menjadi pedoman tindakan.

Sehingga antara leader dan follower, memiliki nilai-nilai yang sama, visi dan misi yang sama, tujuan yang sama, cara yang sama dan juga tanggung jawab yang sama sesuai porsinya.

Pemimpin yang transformatif biasanya pemimpin yang terus kreatif dan inovatif, baik inovasi dalam kepemimpinan maupun inovasi dalam kebijakan.

Leadership is an art, kepemimpinan adalah sebuah seni sehingga kepemimpinan juga tidak terlepas dari gaya dan karakter pemimpin itu sendiri. (Zakeer, et al., 2016; Putriastuti, & Stasi, 2019).

Itulah kira-kira gaya kepemimpinan Lurah Wahyudi sebagai Pemimpin Transformatif di Panggungharjo, Bantul.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya