Selain itu, proses alih pengetahuan serta keahlian dari dunia kerja ke sivitas akademika dapat terus berkesinambungan sehingga perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang siap berkarya di dunia kerja.
“Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, tanyakan apa yang ingin ditanyakan. Program seperti ini sangat baik untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi alumni yang memiliki kepercayaan diri tinggi,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Profesor Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA.
Pada kelas ini, Prilly memberikan materi terkait selebritisasi dan selebrifikasi, serta berdiskusi dengan mahasiswa pada sesi tanya jawab.
Usai pertemuan pertama kali ini, Prilly akan kembali ke UGM pada bulan Oktober mendatang untuk mengajar di mata kuliah yang sama.
UGM sendiri pada semester ini menerima 91 praktisi yang akan mengajar di berbagai program studi Sarjana, 28 di antaranya telah menyelesaikan kegiatan kolaborasi.
Para praktisi ini mengikuti program Praktisi Mengajar berupa kolaborasi pendek maupun kolaborasi intensif.
Program kolaborasi pendek dari Praktisi Mengajar seperti yang diikuti oleh Prilly Latuconsina ditujukan bagi praktisi yang belum memiliki pengalaman mengajar mata kuliah.
Pada program ini praktisi hanya akan terlibat untuk mengajar mata kuliah selama dua pertemuan.
Sedangkan pada program kolaborasi intensif, praktisi terlibat dalam penyelenggaraan perkuliahan end-to-end, termasuk proses perencanaan dan evaluasi mata kuliah.