JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan bahwa mahasiswa dan mahasiswi magister dan doktor adalah jenjang tertinggi dari hirarki pendidikan.
Hal diungkapkan Muhadjir saat memberikan arahan pada peserta Orientasi Pendidikan (Ordik) Mahasiswa Baru Magister dan Doktor di Lingkungan Universitas Brawijaya (UB) Tahun Akademik 2022.
“Secara piramida, mahasiswa pasca sarjana ini ada di puncak piramida hirarki sosial pendidikan. Puncaknya ini tentu akan berpengaruh besar terhadap lapisan di bawahnya. Kalau puncaknya bagus, performanya meyakinkan, maka akan berimbas pada lapisan di bawahnya,” ujar Muhadjir yang juga menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya dikutip dari laman resmi Kemenko PMK, Jumat (2/9/2022).
Karenanya, Muhadjir meminta agar mahasiswa dan mahasiswi baru magister dan doktor khususnya di Universitas Brawijaya bisa berkontribusi lebih besar dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menjawab kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Saudara-saudara sangat diharapkan untuk dapat menerapkan ilmu yang dimiliki untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat memajukan Indonesia dan saudara adalah barisan terdepan memimpin kompetisi persaingan SDM dari negara maju lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, saat ini dunia tengah menghadapi era Revolusi Industri 4.0.
Dia menjelaskan, Revolusi Industri 4.0 telah membawa inovasi teknologi yang membawa dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat.
Mulai dari aktivitas manusia yang tergantikan oleh teknologi digital, pekerja yang sudah digantikan robot.
Karenanya, dia meminta agar para mahasiswa dan mahasiswi pasca sarjana bisa beradaptasi dengan era disrupsi.
Menurutnya, ada dua kunci yang harus dimiliki para mahasiswa dan mahasiswa pasca sarjana untuk menghadapi era disrupsi dewasa ini.
“Kuncinya ada 2, yaitu kemampuan berinovasi melakukan langkah inovatif dan berpikir kreatif. Dua kunci ini yang saya mohon betul-betul dimiliki oleh mahasiswa pasca sarjana,” ujarnya.
“Saya mohon betul-betul mengasah kemampuannya nalurinya ketajamannya untuk berinovasi dan berkreasi,” pungkas Muhadjir.
Muhadjir juga berpesan agar para mahasiswa dan mahasiswi pasca sarjana membantu pemerintah melalui riset dan kajian yang bisa digunakan sebagai masukan kebijakan kepada pemerintah untuk pembangunan manusia Indonesia.
(Natalia Bulan)