Polemik Bahan Kimia Dalam Galon, Ini Penjelasan Pakar ITB

Antara, Jurnalis
Selasa 22 Maret 2022 13:33 WIB
Kampus ITB/ dok MNC Portal
Share :

JAKARTA – Polemik Galon yang berbahan plastik PET mencuat di masyarakat. Pasalnya, jika digunakan untuk sekali pakai berisiko terkena sinar matahari dan benturan dibanding yang berbahan Polikarbonat (PC).

 (Baca juga: Heboh Konflik Rektor dan Dosen ITB, Reaksi Orangtua Mahasiswa Mengejutkan)

Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin, mengutarakan galon berbahan PET memiliki temperatur transisi gelas pada suhu 80 derajat Celcius, sedang galon Polikarbonat pada 150 derajat Celcius.

“Dengan demikian, galon berbahan PET akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari ketimbang Polikarbonat,” ujarnya, Selasa (22/3/2022).

(Baca juga: Kisruh SBM, Hari Ini ITB Kumpulkan Seluruh Sivitas Akademika)

Dia mengatakan, karakteristik alamiah dari galon berbahan PET dan PC itu, kalau temperaturnya makin tinggi, monomernya juga akan lebih mudah larut atau terlepas. Dan jika melihat karakteristik ini, jelas galon PET yang memiliki Tg lebih rendah akan menjadi lebih rawan jika terkena sinar matahari dibanding galon PC.

“Karena para temperatur yang cuma 80 derajat Celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya. Sedangkan galon PC baru suhu 150 derajat Celcius baru rontok,” ungkapnya.

Begitu juga jika terjadi benturan saat pendistribusiannya, menurutnya, galon PET tetap lebih berisiko dibanding galon PC.

Hal itu disebabkan galon PET lebih cepat rusak jika terjadi benturan, sedang galon PC lebih awet. “Galon PET lebih lemah dan lebih tidak kuat. Kalau terguncang PET lebih banyak monomernya yang terlepas,” tukasnya.

Sementara itu, Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Eko Hari Purnomo menegaskan bahwa plastik polikarbonat (PC) relatif tahan panas.

Eko menyampaikan plastik jenis PC itu digunakan untuk galon air minum salah satunya karena sifat tahan panasnya itu. Selain itu, plastik PC juga keras, kaku, transparan, dan mudah dibentuk.

Selain itu, kata Eko, kecil kemungkinan ada migrasi atau perpindahan BPA dari kemasan galon ke dalam airnya mengingat BPA itu tidak larut dalam air. “BPA ini hanya larut dalam pelarut organik seperti alkohol, eter, ester, keton, dan sebagainya,” tukasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya