Pesan tersebut kini terbukti dengan inovasi yang telah dilahirkan kedua guru besar yang baru saja dikukuhkan. Inovasi Nuryani mengenai pengembangan instrumentasi medis berbasis elektrokardiogram yang mendukung kemandirian alat kesehatan di Indonesia diharapkan mampu membuka keran kolaborasi dengan berbagai rumah sakit.
Hal serupa diutarakan Prabang. Namun pada ranah yang berbeda. Gagasannya mengenai mitigasi pencemaran lingkungan berperspektif Sustainable Development Goals (SDGs) menempatkan ekologi sebagai sebuah pertimbangan dalam pembangunan berkelanjutan.
“Dua sosok muda yang baru dikukuhkan ini adalah sosok profesor muda penuh talenta yang aktif berkarya di bidangnya masing-masing. Sehingga pada umurnya yang muda ini beliau sudah menduduki jabatan tertinggi sebagai seorang dosen perguruan tinggi yaitu gelar akademik profesor,” tutur Suratno.
(Fahmi Firdaus )