Kemendikbudristek Gelar Simposium Pengembang Teknologi Pembelajaran, Antisipasi Learning Loss

Neneng Zubaidah, Jurnalis
Jum'at 19 November 2021 10:00 WIB
(Foto : Kemendikbudristek)
Share :

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) selaku Instansi Pembina Teknis Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF–PTP) kembali menggelar Simposium Regional Pengembang Teknologi Pembelajaran 2021. Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi learning loss dan para siswa tetap mendapat pembelajaran yang baik di tengah pandemi.

Saat pembukaan simposium, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menyampaikan, para pengembang teknologi pembelajaran harus terus mengembangkan kompetensi dirinya dengan berbagai macam mekanisme.

“Tidak harus selalu bertemu, melatih diri dengan cara tetap mencari, membangun diri secara mandiri. Tentu kolaborasi juga menjadi kunci baik itu dengan pemerintah, teman sesama PTP baik itu di Kemendikbudristek maupun di kementerian lain,” katanya melalui siaran pers, Jumat (19/11/2021).

Suharti mengatakan, kebutuhan teknologi pembelajaran dan metode pengembangan pembelajaran di masing-masing sekolah dan satuan pendidikan berbeda-beda.

Sekolah yang minim sumber daya manusianya, dengan sekolah yang mampu secara sumber daya manusianya tentu membutuhkan metode pengembangan pembelajaran yang berbeda.

Oleh karena itu, Suharti meminta para PTP untuk membantu pemerintah dengan menyiapkan teknologi pembelajaran termasuk materi pembelajaran yang semakin relevan dan mudah diterapkan.

“Intinya, saya berharap teman-teman PTP bisa mendukung pemerintah di masing-masing instansi khususnya Kemendikbudristek bisa membantu dalam pengembangan teknologi pembelajaran di satuan pendidikan dan membantu memastikan pengembangan SDM di masing-masing instansi bisa dilakukan dengan baik, efektif, dan efisien,” ujar Suharti.

Akibat pandemi Covid-19, kata Suharti, banyak peserta didik yang mengalami learning loss sehingga diperlukan perbaikan baik itu dari teknologi pembelajarannya maupun metode pengembangan pembelajaran agar peserta didik bisa belajar dengan lebih baik lagi.

“Di sini tugas kita menangani pendidikan dan kita harus ambil peran itu. Ini kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita bisa melakukan dan pastikan pembelajaran yang lebih baik lagi,” ucap Suharti.

Baca Juga : Ada Kendala Pembayaran Uang Saku Peserta MBKM, Kemendikburistek Minta Maaf

Untuk itu, kata Suharti, diperlukan rancangan model pembelajaran yang mendayagunakan Teknologi Informasi dan Komunikatif (TIK).

“Di sinilah peran Instansi Pembina untuk terus mendorong agar para PTP dapat berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan sumber daya, sehingga senantiasa hadir sebagai solusi permasalahan pembelajaran melalui aspek teknologi,” ujar Suharti.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya