3 Cerita Miris Sekolah yang Ditutup, Disegel Pemilik Lahan!

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Senin 01 November 2021 08:16 WIB
Ilustrasi sekolah ditutup. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Sarana pendidikan yang baik merupakan hal penting untuk menunjang kenyamanan siswa dalam menjalani proses pembelajaran. Namun, dalam beberapa kasus, sarana pendidikan berupa gedung sekolah dapat menemui beberapa kendala.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cerita gedung sekolah yang ditutup;

• Oktober 2021

Siswa dan guru SDN Kiara Payung tidak bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka lantaran Gedung sekolah yang disegel oleh pemilik tanah. Kabar mengenai sekolah yang terletak di Kampung Kayu Item, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat.

Sumber mengatakan bahwa pihak Dinas Pendidikan tidak bisa melakukan apa-apa terkait masalah asset tanah tempat bangunan tersebut berdiri. Namun, pihaknya akan mencari alternatif yang terbaik untuk siswa dan orangtua. Hingga saat ini, segenap warga sekolah tersebut masih melakukan pembelajaran daring.


Baca juga: Disegel Ahli Waris, Sekolah Tatap Muka Batal Digelar


Baca juga: Gedung Sekolah Disegel Ahli Waris, Disdik Tangerang Cari Alternatif PTM

• Agustus 2021

Gedung SMK Analis Kesehatan Jember dikabarkan disegel oleh pihak pemilik lahan. Karena hal ini, ratusan siswa dan guru tidak dapat menjalani kegiatan pembelajaran tatap muka yang seharusnya dilaksanakan sejak 23 Agustus 2021 lalu.

Padahal, sejumlah sekolah lain di wilayah tersebut telah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Seorang siswa berinisial ZRM mengaku hal ini berpengaruh pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan praktek lainnya yang membutuhkan sarana penunjang yang tersedia di sekolah.

Hal ini juga menyebabkan keresahan wali murid terhadap keberlangsungan pendidikan putra putri mereka. Tanah tempat bangunan berdiri semula dihibahkan pemilik tanah kepada Yayasan. Namun, pemilik lahan masih berlum bisa mengonformasi penyegelan gedung sekolah ini.

• Desember 2020

Pintu gerbang SDN 1 Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ditumpuk dengan batu gunung agar tidak ada yang bisa masuk. Tidak hanya itu, ada juga papan pemberitahuan yang mengumumkan penyegelan sekolah tersebut.

Hal ini rupanya mengejutkan banyak pihak. Kabarnya, gedung sekolah dittup oleh orang yang mengaku sebagai ahli waris tanah bangunan tersebut. Menurut sumber, kasus sengketa tanah sekolah ini sudah terjadi sejak tahun 2013. Ahli waris yang berinisial DM (42), mengaku hanya menuntut haknya atas tanah tersebut.

Persoalan gugatan tanah tersebut telah selesai tahun 2013, dan DM menunggu dan memberikan toleransi pada pihak sekolah untuk memindahkan bangunan. Namun, pihak sekolah tidak memberikan kabar apapun. Akhirnya DM terpaksa menyegel gedung sekolah tersebut. Beruntung, kejadian ini terjadi ketika anak didik melakukan pembelajaran secara daring. 

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya