Selain itu, kaos ajaib pelancar asi ini juga dilengkapi alat pemompa asi dan botol khusus yang akan menampung asi yang dikeluarkan sang ibu, dari hasil uji coba pada beberapa ibu-ibu postpartum, alat ini dapat bekerja dengan baik dan bisa memperlancar produksi asi pada ibu postpartum.
Dosen pembimbing, Erika Loniza mengtakan, akibat masa pandemi Covid-19 pembuatan alat ini sedikit terlambat dari target waktu yang direncanakan, kebijakan PPKM membuat mahasiswa sedikit kesulitan untuk mendapatkan komponen elektronik di took, dan membutuhkan waktu untuk menunggu pengiriman dari pembelian secara on line.
“Pembatasan berkumpul di laboratorium kampus selama masa PPKM juga membuat mahasiswa melakukan terpaksa melakukan perakitan alat ini secara bergantian, sehingga proses pembuatan prototype dan uji coba kaos ajaib pelancar asi ini membutuhkan waktu 3 bulan dengan menghabiskan biaya Rp3 juta hingga Rp8 juta,” kata Erika. (din)
(Rani Hardjanti)