Cerita Siswi Cantik dari Desa hingga Terpilih Menjadi Paskibra di Istana Negara

Banda Haruddin Tanjung, Jurnalis
Rabu 18 Agustus 2021 18:01 WIB
Dwita saat menjadi pengibar bendera pusaka merah putih di Istana Negara (foto: ist)
Share :

PEKANBARU - Pasangan Heri (51) dan Nurdiana Ritonga (44), terharu dan bangga saat putrinya, Dwita Okta Amelia Herdian sudah meraih apa yang dicita-citakan yakni menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra) di Istana Negara pada HUT Ke-76 RI. Perjalanan Dwita untuk menjadi Paskibra ini tentu tidak lah mudah.

Deswita merupakan gadis desa warga Desa Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Gadis desa ini merupakan karyawan kebun sawit PTPN V Riau.

Baca juga:  Ridho Hafizard, Anak Tukang Kayu yang Jadi Paskibraka di Istana

Perjalanan panjang Dwita hingga ke Jakarta diawali dari tingkat paling bawah, tingkat kecamatan. Satu persatu tahapan di jalani dengan tekun dan doa. Hingga akhirnya, nama siswi kelas Xl MIPA 1 Kunto Darussalam itu muncul untuk lanjut ke tahapan seleksi kabupaten.

Dia pun melanjutkan perjuangannya, di tingkat kabupaten saingan makin ketat dan jumlah siswa yang bersaing merebut tiket untuk sampai tingkat provinsi. Terdapat ratusan siswa yang mengikuti seleksi itu. Dengan perjuangan, bakat dan tekad diapun berhasil menjadi yang terbaik di tingkat kabupaten. Dia pun siap bersaing di tingkat provinsi. Dengan didampingi orangtua dan keluarga, Dwita berangkat dari desanya yang cukup jauh dari Ibukota Provinsi Riau itu.

Baca juga:  Kisah Haru Paskibraka Istana Bikin Air Mata Ibunya Berlinang karena Bangga

Sempat khawatir akibat pandemi Covid-19, Heri ayah Deswita pun ikhlas melepas putri kesayangannya dari desa ke Kota Pekanbaru untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi. Seleksi di Kota Pekanbaru berlangsung selama empat hari, 19 Mei hingga 22 Mei 2021. Belakangan tim seleksi menghubungi dan menyatakan Dwita terpilih untuk mewakili Riau.

"Satu kebanggaan bagi saya dan keluarga atas prestasi anak saya menjadi satu dari petugas pengibar bendara. Saya selalu berdoa apa yang dicita citakan anak saya terwujud. Pihak perusahaan PTPV V selalu mendukung kami," kata Heri.

Sementara itu, Dwita mengatakan menjadi sebuah kehormatan bagi dirinya menjadi Paskibraka di Istana Negara. Menurut dara yang mudah tersenyum itu, Paskibraka bukan hanya sekedar mengibarkan bendera. Tetapi tentang disiplin, fisik, pengetahuan, dan mental.

"Dengan terpilihnya saya menjadi perwakilan provinsi Riau yang berarti saya diberi tanggung jawab dari para Ibu dan Bapak di Dinas Pemuda dan Olahraga, Kakak pelatih serta yang bersangkutan untuk menjadi perwakilan provinsi Riau," tutur Dwita wanita berkerudung ini.

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan ada dua wakil Riau yang dipercaya mengibar bendera di Istana Negara yakni Dwita dan Hervy Shendyka.

"Kita patut bangga kepada mereka. Selalu jaga kesehatan," ucap Gubernur Riau.

"Yang terpenting ikhtiar, tetap jaga kesehatan, selalu jaga kekompakan, dan juga jaga nama baik daerah. Semoga sehat selalu, ibadah jangan lupa, tiba waktunya sholat, sholat," ujar Syamsuar.

Lalu Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko K Santosa mengaku bangga dengan pencapaian Dwita. Dia turut menyampaikan tahniah kepada Dwita dan kedua orangtuanya atas prestasi yang telah membanggakan keluarga besar anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tersebut.

"Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan kita semua. Seorang anak kebun membuktikan diri dengan prestasi. Insya Allah ini juga bisa menjadi motivasi kepada seluruh anak-anak perkebunan yang mungkin bersekolah jauh dari ibu kota provinsi bahwa tidak ada yang mustahil," katanya. (din)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya