PEKANBARU - Pasangan Heri (51) dan Nurdiana Ritonga (44), terharu dan bangga saat putrinya, Dwita Okta Amelia Herdian sudah meraih apa yang dicita-citakan yakni menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra) di Istana Negara pada HUT Ke-76 RI. Perjalanan Dwita untuk menjadi Paskibra ini tentu tidak lah mudah.
Deswita merupakan gadis desa warga Desa Kota Lama, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Gadis desa ini merupakan karyawan kebun sawit PTPN V Riau.
Baca juga: Ridho Hafizard, Anak Tukang Kayu yang Jadi Paskibraka di Istana
Perjalanan panjang Dwita hingga ke Jakarta diawali dari tingkat paling bawah, tingkat kecamatan. Satu persatu tahapan di jalani dengan tekun dan doa. Hingga akhirnya, nama siswi kelas Xl MIPA 1 Kunto Darussalam itu muncul untuk lanjut ke tahapan seleksi kabupaten.
Dia pun melanjutkan perjuangannya, di tingkat kabupaten saingan makin ketat dan jumlah siswa yang bersaing merebut tiket untuk sampai tingkat provinsi. Terdapat ratusan siswa yang mengikuti seleksi itu. Dengan perjuangan, bakat dan tekad diapun berhasil menjadi yang terbaik di tingkat kabupaten. Dia pun siap bersaing di tingkat provinsi. Dengan didampingi orangtua dan keluarga, Dwita berangkat dari desanya yang cukup jauh dari Ibukota Provinsi Riau itu.
Baca juga: Kisah Haru Paskibraka Istana Bikin Air Mata Ibunya Berlinang karena Bangga
Sempat khawatir akibat pandemi Covid-19, Heri ayah Deswita pun ikhlas melepas putri kesayangannya dari desa ke Kota Pekanbaru untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi. Seleksi di Kota Pekanbaru berlangsung selama empat hari, 19 Mei hingga 22 Mei 2021. Belakangan tim seleksi menghubungi dan menyatakan Dwita terpilih untuk mewakili Riau.
"Satu kebanggaan bagi saya dan keluarga atas prestasi anak saya menjadi satu dari petugas pengibar bendara. Saya selalu berdoa apa yang dicita citakan anak saya terwujud. Pihak perusahaan PTPV V selalu mendukung kami," kata Heri.