Perhelatan IPhO 2021 memang berbeda dari sebelumnya. “Sebagai negara penyelenggara, Lithuania seharusnya menggelar acara tahun lalu. Tapi, sejak pandemi melanda Maret 2020 silam, IPhO ke-51 ini ditunda dan baru digelar tahun 2021, secara daring," lanjutnya.
IPhO terdiri dari dua tahapan tes. Tes pertama adalah Fisika Eksperimen yang digelar pada Senin (19/7) lalu. Tes kedua adalah Fisika Teori, yang digelar pada Rabu (21/7). Masing-masing tes berlangsung selama lima jam dan digelar di SMA Kristen Penabur Bintaro Jaya.
“Pihak penyelenggara memang meminta agar tes dijalankan di tempat yang sama bagi seluruh siswa. Ini untuk memudahkan pengawasan baik secara langsung maupun secara daring dari pihak panitia di Lithuania yang mengawasi dengan proktor dan kamera pengawasan,” tutur Syamsul.
Ditengarai, soal tes tahun ini memiliki topik yang cukup merata. Sebagaimana biasanya, Fisika Eksperimen hanya terdiri dari dua soal dengan total nilai 20 poin. Kedua soal tersebut dikerjakan dengan menggunakan satu alat eksperimen yang sama.
Tujuan dari eksperimen pertama adalah untuk mempelajari kapasitor dengan stabilitas yang tinggi dibandingkan dengan densitas tinggi. Sedangkan eksperimen kedua bertujuan untuk mempelajari ketergantungan tegangan LED terhadap suhu dan arus listrik.
Sementara itu, Fisika Teori terdiri dari tiga soal dengan total nilai 30 poin. Soal terdiri dari Mekanika yang membahas Fisika Planet, Optik-Gelombang tentang Lensa Elektrostatik, Elektrodinamika, Termodinamika, dan Fisika Modern tentang Partikel dan Gelombang.
Setelah melewati koreksi dan moderasi, ditetapkan para pemenang. Terdapat 8% peserta terbaik yang berhak mendapatkan medali emas, 17% peserta di bawahnya memperoleh perak, 25% peserta berikutnya memperoleh perunggu, serta 17% terbaik berikutnya memperoleh Honorable Mention (HM). (din)
(Rani Hardjanti)