Salah satu bentuk pemanfaatan sistem informasi industri yang mendominasi saat ini adalah penggunaan Enterprise Resource Planning (ERP).
Prof. Rajesri mengatakan bahwa sistem ERP mendukung perencanaan sumber daya secara terintegrasi. ERP adalah perkembangan Manufacturing Resource Planning yang belum dapat mengintegrasikan kegiatan manufaktur dengan area fungsional lainnya. Menurutnya proses bisnis sebuah perusahaan terkadang perlu direkayasa ulang karena cakupan integrasi yang luas dan kompleks.
“Perusahaan perlu mengadopsi praktik bisnis terbaik agar ERP dapat mencapai tujuannya. Manfaat ERP adalah diperolehnya standardisasi proses, perbaikan aliran kerja, serta tersedianya informasi di area supply-chain internal perusahaan secara real-time,” jelasnya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa implementasi ERP memiliki dua skenario yaitu on-premise (menyediakan infrastruktur sistem secara menyeluruh untuk internal dalam perusahaan) dan ERP cloud solutions (infrastruktur yang banyak tidak diperlukan sehingga cocok untuk UMKM).
Di sisi lain, terdapat tiga tantangan utama pelaku usaha atau industri saat ini. Pertama yaitu perusahaan dituntut selalu berkolaborasi dan meningkatkan intelegensi untuk menjadi unggul dan kompetitif secara berkelanjutan. Kedua, perusahaan harus mengedepankan kerjasama mitra atau partnership. Ketiga adalah tantangan analisis data dari big data sebagai masukan untuk mengambil keputusan.
“Perdagangan global mengakibatkan perusahaan manufaktur melakukan konsep extended enterprise yaitu melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk menghasilkan produk yang terbaik,” ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)