JAKARTA – Anak muda selalu punya cara tersendiri untuk melestarikan budaya. Hal itu seperti yang dilakukan seorang mahasiswa keturunan Tionghoa bernama Eric Stefano Chandra. Ia memilih mengikuti ajang Koko-Cici Jakarta 2015.
Cowok yang akrab disapa Eric itu menceritakan, Koko-Cici Jakarta serupa dengan ajang Abang-None Jakarta, namun fokus kegiatannya adalah budaya Tionghoa. Fokusnya mencakup duta wisata, budaya, dan sosial.
"Pertama tertarik ikut Koko-Cici Jakarta itu karena aku datang ke acara malam finalnya pada 2013. Waktu itu aku hadir sebagai reporter radio kampus yang ditugaskan meliput acara," tutur mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar) tersebut.
Eric akhirnya coba mendaftar pada 2015. Tak disangka, dirinya lulus untuk menjadi salah satu finalisnya. Menurut dia, ajang tersebut telah membuka matanya mengenal dan belajar mengenai budaya Tionghoa.
"Aku pribadi sebelum ikut Koko-Cici masa bodoh dengan budaya, paling ikut-ikutan orangtua saja. Tapi setelah ikut ajang ini, aku langsung berubah mindset, jadi belajar banyak budaya. Otomatis kalau ada teman yang tanya sesuatu jadi bisa jawab," ucapnya.