MAKASSAR - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr Hajjah Masrurah Mokhtar MA menolak jika mahasiswa dari kampusnya masih dijuluki tukang tawuran dan pelaku bentrokan antarmahasiswa. Menurutnya semua itu hanya masa lalu karena saat ini sudah tidak ada lagi anak didiknya yang gemar tawuran.
Demikian penegasan rektor UMI ini saat ditemui usai rapat senat luar biasa dalam acara tunggal Milad UMI ke 61 di gedung auditorium Al Jibra, kampus UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Selasa, (23/6/2015).
"Itu masa lalu, sekarang-sekarang ini sudah tidak ada lagi," tandasnya.
Berkurangnya kasus bentrokan atau tawuran antar-mahasiswa di kampus yang dipimpinnya ini, kata Masrurah, dikarenakan kebijakan kampus yang menjatuhkan sanksi keras bagi mahasiswa yang terbukti melakukan tawuran yakni berupa pemecatan dan langsung dikembalikan kepada orangtua mahasiswa.