Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Skema dan Perubahan Kuota dari LPDP 2026

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Sabtu, 20 Desember 2025 |09:33 WIB
Ini Skema dan Perubahan Kuota dari LPDP 2026
Ini Skema dan Perubahan Kuota dari LPDP 2026 (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Ini skema dan perubahan kuota dari LPDP 2026. Skema beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengalami perubahan pada 2026. Setidaknya ada lima hal yang berubah dalam skema LPDP 2026.

LPDP adalah program beasiswa unggulan milik pemerintah Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI). Didirikan pada tahun 2012, LPDP memiliki misi besar untuk mencetak sumber daya manusia unggul yang berkontribusi nyata bagi pembangunan Indonesia.

Melalui dana abadi pendidikan yang dikelola secara profesional, LPDP menyalurkan beasiswa penuh (fully funded) bagi putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan studi magister (S2) dan doktor (S3) baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hingga kini, LPDP telah mendanai lebih dari 35.000 penerima beasiswa (awardee) yang tersebar di berbagai universitas ternama dunia mulai dari Universitas Indonesia, ITB, UGM, Oxford, Cambridge, Harvard, hingga NUS.

Tidak hanya soal biaya pendidikan, LPDP juga menekankan pada nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan pengabdian. Setiap penerima beasiswa diharapkan kembali ke tanah air untuk menerapkan ilmu dan berkontribusi langsung bagi masyarakat. Karena itulah, LPDP sering disebut bukan sekadar “program beasiswa”, tetapi investasi jangka panjang bangsa terhadap generasi mudanya.

Perubahan skema LPDP 2026

1. Fokus pada Bidang Prioritas Nasional

Salah satu perubahan paling signifikan dalam skema LPDP mulai 2026 adalah penetapan bidang prioritas nasional sebagai fokus utama pendanaan. Jika sebelumnya pendaftar relatif bebas memilih jurusan, ke depan pemerintah akan mengarahkan beasiswa hanya pada program studi yang dinilai strategis bagi masa depan Indonesia.

Mulai 2026, LPDP akan memprioritaskan bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), serta sektor-sektor vital seperti energi, pangan, maritim, digitalisasi, dan manufaktur maju.

2. Jurusan dan Kampus Ditentukan Pemerintah

Selama bertahun-tahun, LPDP dikenal fleksibel karena memberi kebebasan pendaftar memilih universitas tujuan, baik di dalam maupun luar negeri, selama memenuhi standar akademik dan akreditasi. Tak heran banyak awardee menempuh studi di kampus top dunia seperti Oxford, Harvard, hingga NUS.

Namun, mulai 2026 pendekatan tersebut akan berubah. Pemerintah menilai dana LPDP yang berasal dari dana abadi negara perlu dikelola lebih terarah agar hasil studi benar-benar berdampak langsung pada pembangunan sektor strategis nasional.

3. Kuota Disesuaikan dengan Kebutuhan Nasional

Memasuki 2026, LPDP akan memasuki fase baru yang lebih fokus dan berdampak. Salah satu kebijakan utamanya adalah penyesuaian kuota penerima beasiswa berdasarkan kebutuhan nasional, termasuk peningkatan akses bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Kebijakan ini bukan sekadar perubahan administratif, melainkan strategi untuk memastikan dana pendidikan digunakan secara tepat sasaran—mendukung bidang krusial sekaligus memperluas kesempatan bagi seluruh anak bangsa.

4. Dokumen dan Proses Seleksi Lebih Ketat

LPDP 2026 menekankan kualitas, relevansi, dan komitmen kontribusi. Penilaian tidak lagi berfokus pada IPK atau skor bahasa semata, tetapi juga kesiapan akademik serta kesesuaian bidang studi dengan kebutuhan nasional.

Peserta diwajibkan menjelaskan dampak nyata keilmuannya bagi Indonesia. Rencana studi harus memuat langkah konkret pasca-lulus, personal statement harus menjawab urgensi bidang yang dipilih bagi bangsa, dan surat rekomendasi wajib berasal dari pihak yang memahami karakter serta komitmen pelamar.

5. Pemberdayaan Alumni dan Kewajiban Kontribusi

Perubahan LPDP 2026 tidak berhenti pada tahap seleksi dan pendanaan. Pemerintah juga menaruh perhatian besar pada peran alumni setelah menyelesaikan studi. Tujuannya memastikan para penerima beasiswa benar-benar kembali dan berkontribusi nyata bagi Indonesia.

Ke depan, LPDP akan menghadirkan berbagai program pemberdayaan alumni, termasuk penempatan di sektor prioritas seperti energi, teknologi, pendidikan, pertanian, dan kesehatan, agar ilmu yang diperoleh dapat langsung diterapkan untuk kepentingan nasional.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement