 
                JAKARTA - Bahan bakar pesawat adalah avtur. Namun, di tangan tiga mahasiswa ITB ini, minyak jelantah diracik menjadi bahan bakar pesawat.
Tiga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, yakni dari Hanif Yusran Makarim dari Rekayasa Pertanian, serta Muhammad Daffa Anrizky dan Veronicha Zenith Shanvial S yang tergabung dalam Tim Agrinuva ITB,
Ketiganya merupakan mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi ITB menyita perhatian dan berhasil meraih Juara 3 dalam ajang International Chemical Engineering Research Competition (CERCo) 2025 yang diselenggarakan oleh Chemical Engineering Student Association of Diponegoro University, dengan tema “Accelerating the Transition to a Carbon-Free Industry for a Sustainable Future”.

(3 sekawan mahasiswa ITB yang sita perhatian karena mengubah minyak jelantah menjadi minyak avtur untuk bahan bakar pesawat. Foto: ITB)
Dalam ajang ini, Tim Agrinuva mengusung karya berjudul “Valorization of Used Cooking Oil through Hydroprocessed Ester and Fatty Acid (HEFA) Pathway and NiMo-based Catalytic Cracking” pada subtema “Waste to Energy Conversion".
Di bawah bimbingan Dr. Meiti Pratiwi, S.T., M.T. Karya tersebut berfokus pada konversi limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar pesawat berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) sebagai upaya mendukung transisi menuju industri hijau.