5. Menyusun Langkah-Langkah Secara Sistematis
Setelah tujuan, alat, dan bahan ditentukan, susunlah langkah-langkah tindakan yang dilakukan tokoh secara berurutan atau kronologis. Gunakan kalimat imperatif atau perintah yang menunjukkan tindakan yang harus dilakukan.
6. Menggunakan Bahasa yang Jelas dan Efektif
Teks prosedur harus mudah dipahami. Hindari penggunaan bahasa yang ambigu atau terlalu panjang. Fokus pada instruksi praktis agar pembaca dapat mengikuti setiap tahapan dengan mudah.
7. Menutup dengan Hasil yang Diharapkan
Teks prosedur biasanya diakhiri dengan penjelasan mengenai hasil akhir yang diharapkan jika semua langkah dilakukan dengan benar. Bagian ini dapat diambil dari akhir cerita dalam cerpen.
Sebagai contoh sederhana, jika ada sebuah cerpen yang menceritakan seorang anak membantu ibunya membuat tempe, maka teks prosedur yang dihasilkan akan berisi panduan cara membuat tempe. Teks akan menyajikan langkah-langkah sistematis, mulai dari memilih kedelai, merebusnya, membersihkan kulit, hingga proses peragian dan fermentasi. Dengan cara ini, sebuah cerita fiksi yang awalnya naratif dapat diubah menjadi panduan yang bermanfaat.
Dengan membiasakan diri mengubah cerpen menjadi teks prosedur, Anda tidak hanya melatih kemampuan memahami isi cerita, tetapi juga mengasah keterampilan menulis dengan struktur yang jelas dan efektif.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)