Peserta juga dimanjakan dengan berbagai sajian kuliner khas Indonesia seperti kue bolu, brownies, pastel, serta beragam jajanan tradisional lainnya, berpadu harmonis dengan baklava dan camilan manis khas Turki, menciptakan suasana kekeluargaan dan keakraban antarbangsa.
Penampilan budaya Indonesia memukau para tamu dengan sajian tarian daerah seperti Tari Jawa, Tari Dayak, Tari Janger, dan Tari Kecak yang dikemas dalam koreografi dinamis dengan iringan musik kontemporer.
Di sisi lain, penampilan dari Turki menampilkan folklor dansları (tarian rakyat) serta permainan alat musik tradisional Turki yang menghipnotis para penonton dari Indonesia maupun negara lainnya.
Penampilan ini menjadi simbol nyata harmoni dalam keberagaman budaya serta bentuk penghargaan satu sama lain atas warisan leluhur masing-masing bangsa.
Acara ini dihadiri lebih dari 400 peserta dari berbagai latar belakang dan kebangsaan, seperti Turki, Yordania, Palestina, Malaysia, Maroko, Sierra Leone, Mesir, Kazakhstan, Azerbaijan, Uzbekistan dan Somalia. Keberagaman ini mempertegas makna dari tema besar acara: Harmony in Diversity, bahwa perbedaan adalah kekuatan, dan budaya adalah bahasa universal yang menyatukan.
Harika Endonezya bukan sekadar perayaan, namun bentuk nyata dari semangat persahabatan yang ditenun oleh tangan-tangan muda dari dua negara sahabat. Sebuah pengingat bahwa dalam seni, budaya, dan interaksi antarmanusia, selalu ada ruang untuk saling memahami dan menghargai.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)