Dubes Rizal, juga menegaskan bahwa peran pemuda sangatlah penting dalam membangun jembatan antarbangsa. Dengan semangat inovatif, semangat belajar lintas budaya, dan keterlibatan aktif dalam kegiatan internasional, pemuda menjadi motor penggerak utama dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis, adil, dan kolaboratif.
Pimpinan Buca Gençlik Merkezi, Serkan Özmen, turut mengungkapkan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari perayaan ini yang tidak hanya mempererat hubungan antarnegara, tetapi juga membuka ruang perjumpaan lintas budaya bagi generasi muda. Melalui olahraga, seni, dan budaya, kami percaya anak-anak muda dari Turki dan Indonesia dapat saling belajar, berbagi nilai-nilai universal, serta membangun masa depan yang lebih inklusif dan damai. Inisiatif seperti ini perlu terus didorong agar persahabatan yang telah terjalin selama puluhan tahun dapat diwariskan dengan kuat kepada generasi berikutnya,” pungkasnya.
Sebagai pembuka, International Izmir Sport Day (IISD) menghadirkan kompetisi olahraga persahabatan antarnegara yang diikuti oleh delapan negara, yakni Indonesia, Uzbekistan, Turki, Kazakhstan, Maroko, Kolombia, Sierra Leone, dan Yaman. Pertandingan sepak bola berlangsung pada Jumat, 9 Mei, disusul oleh turnamen bola voli pada Rabu, 21 Mei 2025 di Stadion Buca, Izmir.
"Harika Endonezya": Ruang Perjumpaan Budaya Dua Bangsa
Puncak acara bertajuk "Harika Endonezya" digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025, di Bilal Saygılı Külliyesi, Bornova, Izmir. Acara ini menjadi ruang perjumpaan budaya dua bangsa melalui berbagai kegiatan seperti:
Workshop Batik dan Ebru
Para peserta diajak mengenal dan mempraktikkan dua bentuk seni tradisional yang kaya akan nilai sejarah: Batik dari Indonesia dan Ebru dari Turki.
Batik merupakan seni menggambar di atas kain dengan lilin dan pewarna alami, yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Sedangkan Ebru, atau marbling art, adalah seni menggambar di atas air yang berasal dari zaman Ottoman, menciptakan pola warna indah yang berpindah ke permukaan kertas.
Melalui workshop ini, peserta dari berbagai negara diperkenalkan pada nilai-nilai filosofi dan teknik yang melekat dalam kedua seni tersebut.