Webinar kedua yang membahas tentnag “Menjelajahi Kemungkinan Pembiayaan untuk Bisnis” menghadirkan tokoh nasional seperti Sandiaga Salahuddin Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menekankan pentingnya kualitas laporan keuangan, digitalisasi, dan jejaring bisnis dalam mengakses pendanaan. Pendapat serupa disampaikan oleh Lucky Agung Yusgiantoro dari SKK Migas yang mengenalkan skema Trustee & Borrowing Scheme (TBS) untuk pembiayaan proyek besar.
Sementara Dr. Anggawira dari HIPMI menekankan pentingnya manajemen arus kas, pemisahan keuangan pribadi dan bisnis, serta diversifikasi usaha.
Sesi penutup sekaligus webinar ketiga dengan tema “Membangun Strategi yang Tangguh untuk Kesuksesan Bisnis Jangka Panjang” menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, yang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya memahami regulasi internasional dan adaptasi digital dalam memperluas pasar global. Ismail Bachtiar dari Komisi VI DPR RI turut menegaskan pentingnya kebijakan inovatif dan diplomasi perdagangan bagi UMKM.
Antusiasme dan Harapan ke Depan
Program ABA 2025 mendapat sambutan positif dari para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan negara. Selain sesi presentasi, peserta aktif berdiskusi dan menyelesaikan studi kasus secara kolaboratif. “Acara ini sangat bermanfaat, tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan tantangan bisnis masa kini,” ujar Ahmad Al-Ghozi Fillah, salah satu peserta yang tengah menempuh studi di Turki.
(Feby Novalius)