Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amerop Business Academy Siapkan Generasi Muda Indonesia Hadapi Tantangan Bisnis Global

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 22 April 2025 |10:41 WIB
Amerop Business Academy Siapkan Generasi Muda Indonesia Hadapi Tantangan Bisnis Global
program Amerop Business Academy (ABA) 2025 sukses menggelar serangkaian webinar. (Foto; Okezone.com/Amerop)
A
A
A

JAKARTA — Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika–Eropa (PPIDK Amerop) melalui program Amerop Business Academy (ABA) 2025 sukses menggelar serangkaian webinar dan workshop Empowering Innovators to Build Sustainable Business Success sepanjang Maret 2025. Acara ini dihadiri mahasiswa, pelaku usaha, dan profesional Indonesia dari berbagai negara.

ABA 2025 menjadi ajang penguatan kapasitas dan mentalitas generasi muda Indonesia untuk mampu menjawab tantangan dunia usaha yang semakin dinamis. Program ini terselenggara atas kolaborasi lintas sektor antara PPIDK Amerop dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), SKK Migas, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan sejumlah pelaku industri digital lainnya.

“Saya yakin, 5 sesi yang akan kita lalui selama acara akan memberikan insight baru untuk kita semua, terutama bagaimana membangun karier di dunia bisnis yang dinamis, khususnya di ranah global. Semoga dari sini, kita semua bisa mendapatkan wawasan baru dan semangat yang lebih besar untuk terus berkembang dan berkarier. Teman-teman jangan ragu untuk bertanya, berdiskusi, dan berjejaring dengan para pembicara dan sesama peserta,” ungkap Ketua Panitia Amerop Business Academy (ABA) 2025, Galang Pratama, Selasa (22/4/2025). 

Topik Strategis dari Teknologi hingga Pembiayaan

Sesi pertama menghadirkan pembahasan seputar pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan bisnis inovatif dengan tema “Berinovasi dan Menghasilkan Ide Bisnis yang Unggul dengan Teknologi Digital”. Deputi Kemenparekraf, Muhammad Neil El-Himam, menyoroti pentingnya infrastruktur dan program inkubasi dalam transformasi digital UMKM. 

Sementara itu, Dr. Jemie Muliadi dari PRKAKS BRIN menekankan pentingnya inovasi dan keamanan siber dalam pemanfaatan AI di sektor vital. Deteksi kematangan pisang lewat Adjusted Faster R-CNN dan diagnosis COVID-19 melalui CT-Scan menjadi bukti bahwa teknologi ini sangat potensial, namun tetap memerlukan regulasi dan edukasi etika AI.

Senada, CEO Prosa.ai, Teguh Eko Budiarto, menegaskan pentingnya integrasi AI dan peran manusia dalam menjaga proses bisnis yang etis dan efisien. Pada sesi workshop bertema “Identifikasi Masalah dalam Operasional Bisnis serta Strategi & Teknik Problem Solving”, Abdul Haidar dari Kakasan Fashion memandu peserta mendalami teknik analisis akar masalah menggunakan pendekatan 5 Why’s, Fishbone Diagram, SWOT, dan PESTLE. 

Sementara itu, CEO Nobi Project, M. Dadang Kurnia, memaparkan tahapan membangun startup digital berbasis riset pasar, aset digital, dan pengelolaan laporan kerja yang terukur.

 

Sandiaga Uno dan Dyah Roro Esti Sampaikan Pandangan Strategis

Webinar kedua yang membahas tentnag “Menjelajahi Kemungkinan Pembiayaan untuk Bisnis” menghadirkan tokoh nasional seperti Sandiaga Salahuddin Uno, mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menekankan pentingnya kualitas laporan keuangan, digitalisasi, dan jejaring bisnis dalam mengakses pendanaan. Pendapat serupa disampaikan oleh Lucky Agung Yusgiantoro dari SKK Migas yang mengenalkan skema Trustee & Borrowing Scheme (TBS) untuk pembiayaan proyek besar. 

Sementara Dr. Anggawira dari HIPMI menekankan pentingnya manajemen arus kas, pemisahan keuangan pribadi dan bisnis, serta diversifikasi usaha.

Sesi penutup sekaligus webinar ketiga dengan tema “Membangun Strategi yang Tangguh untuk Kesuksesan Bisnis Jangka Panjang” menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti, yang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya memahami regulasi internasional dan adaptasi digital dalam memperluas pasar global. Ismail Bachtiar dari Komisi VI DPR RI turut menegaskan pentingnya kebijakan inovatif dan diplomasi perdagangan bagi UMKM.

Antusiasme dan Harapan ke Depan

Program ABA 2025 mendapat sambutan positif dari para peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan negara. Selain sesi presentasi, peserta aktif berdiskusi dan menyelesaikan studi kasus secara kolaboratif. “Acara ini sangat bermanfaat, tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan tantangan bisnis masa kini,” ujar Ahmad Al-Ghozi Fillah, salah satu peserta yang tengah menempuh studi di Turki.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement