JAKARTA – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Maroko menggelar seminar internasional bertajuk Pengaruh Ilmu Logika terhadap Ilmu Keislaman. Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa Indonesia hingga akademisi Maroko.
Mereka berkumpul untuk menyimak diskusi intelektual seputar hubungan antara ilmu akal dan ilmu keislaman dalam perspektif kontemporer.
Seminar dibuka dengan penuh semangat lewat penampilan dari Syubbanul Maghribi, grup hadrah yang dibina langsung oleh Lesbumi PCINU Maroko. Lantunan syair dan hentakan alat musik tradisional menggema hingga ke pintu utama gedung, menyambut para peserta yang berdatangan.
“Kami sangat senang dengan adanya kerja sama antara Dar El-Hadith El-Hassania dan PPI Maroko dalam menghadirkan diskusi keilmuan seperti ini,” tutur Wakil Mudir Dar El-Hadith El-Hassania,
Ahmad As-Sanuni, Selasa (22/4/2025).
Dirinya juga mengapresiasi relevansi tema yang diangkat.
“Urgensi tema ini sangat nyata di tengah dinamika pemikiran keislaman masa kini,” tambahnya.
Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Rabat, Sutarwindargo menyampaikan apresiasi atas kiprah mahasiswa Indonesia di Maroko yang mampu menjembatani dialog ilmiah lintas bangsa.
Disusul Ketua PPI Maroko, M. Hanif Al-Fatih, menyampaikan harapannya atas acara ini. “Kami berharap seminar ini dapat mempererat hubungan keilmuan antar peserta dan menjadi ajang pertukaran gagasan antar akademisi lintas disiplin,” jelasnya.
Sebelum acara inti dimulai, PPI Maroko memberikan apresiasi kepada para pihak yang berkontribusi dalam suksesnya seminar internasional kali ini. Buah tangan diberikan sebagai simbol apresiasi dan rasa terima kasih. Pemberian tersebut disambut hangat oleh pihak terkait dan disaksikan oleh seluruh hadirin, dengan harapan terjalinnya hubungan baik yang berkelanjutan.
Para pemateri menyampaikan materi inti seminar dengan penyampaian yang menarik dan mudah dipahami. Hasan Boufaris, Idris Al-Khursyafi, Umar Mbarki, dan Muhammad Daami membawakan masing-masing subtema dengan penuh kepiawaian. Keempatnya berhasil menjaga antusiasme peserta sepanjang sesi pemaparan berlangsung.
Tidak hanya menghadirkan forum diskusi, PPI Maroko juga menghadirkan bazar buku hasil kolaborasi dengan Markaz Nama, yang memamerkan lebih dari 100 judul buku bertema keislaman, filsafat, dan pemikiran kontemporer. Bazar ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta, sekaligus ruang berbagi ilmu dalam bentuk publikasi fisik.
Di sisi lain, Departemen Pengembangan Usaha PPI Maroko turut meramaikan acara dengan menghadirkan stand produk khas Indonesia, mulai dari makanan tradisional hingga cenderamata, sebagai bentuk promosi budaya dan ekonomi kreatif pelajar Indonesia di luar negeri.
Antusiasme peserta tercermin dari respons hangat sepanjang acara berlangsung. “Aku sama sekali tidak merasa bosan ketika acara berlangsung,” ucap salah seorang mahasiswa Universitas Ibnu Tofail Kenitra ketika diwawancarai oleh pihak panitia.
(Feby Novalius)