Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sederet Keuntungan RI Jadi Anggota BRICS, Bisa Berlabel Negara Berpendapatan Tinggi

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 08 Januari 2025 |10:56 WIB
Sederet Keuntungan RI Jadi Anggota BRICS, Bisa Berlabel Negara Berpendapatan Tinggi
Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional Ariawan Gunadi Tanggapi Soal RI Jadi Anggota BRICS. (Foto : Okezone.com/Ariawan)
A
A
A
4.    Tantangan ke Depan


Meski demikian peluang tersebut tidak terlepas dari berbagai tantangan yang perlu diantisipasi secara matang. Salah satu tantangan utama adalah potensi persaingan dengan industri dari negara anggota BRICS lainnya, yang mungkin memiliki keunggulan serupa dengan Indonesia. 
Selain itu, hubungan Indonesia dengan mitra dagang tradisional juga perlu dijaga agar tidak menimbulkan ketegangan yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian. Oleh karena itu, pemerintah perlu merumuskan strategi yang komprehensif dan terarah agar keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak hanya memberikan manfaat optimal, tetapi juga mampu mengelola risiko yang muncul secara efektif.


Untuk beralih ke status negara berpendapatan tinggi, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar, yaitu mempertahankan pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 7% per tahun selama periode 15 hingga 20 tahun mendatang. Tantangan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% pada tahun 2029. 
"Dalam konteks ini, keanggotaan Indonesia di BRICS menawarkan peluang besar untuk mengatasi hambatan struktural yang selama ini menjadi penghalang, seperti jebakan pendapatan menengah atau middle-income trap," tandasnya.
 

5.    Keputusan Gabung BRICS


Seperti diketahui keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS ini bukan hanya merupakan langkah diplomatik semata, melainkan juga mencerminkan konsistensi negara dalam menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Dalam konteks ini, keputusan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menciptakan tatanan ekonomi global yang lebih adil dan berimbang. 
Melalui langkah ini, Indonesia tidak hanya berusaha untuk memperkuat posisi geopolitiknya, tetapi juga memperluas kontribusinya dalam memajukan kerjasama internasional yang mengutamakan kemitraan yang saling menguntungkan, dengan harapan dapat mendorong perubahan positif dalam sistem perekonomian dunia.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement