JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti buka suara terkait sistem zonasi dalam pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Menurutnya, sistem zonasi menjawab permasalahan kesenjangan mutu pendidikan di tengah masyarakat.
Munculnya kesenjangan mutu satuan pendidikan sebelum adanya sistem zonasi membuat publik mengenal mana sekolah yang elit dan mana yang tidak.
Padahal, kata dia, sistem pendidikan itu harus mempunyai semangat pendidikan untuk semua. Setiap murid, kata dia, harus bisa belajar dari sumber daya yang sama.
"(semangatnya itu) Pendidikan untuk semua. Ada persoalan yang harus kita kritisi ya. Pertama, sebelum ada zonasi itu kan kita mengalami problem yang terkait dengan kesenjangan mutu pendidikan. Ada sekolah elit, ada sekolah alit. Nah yang elit ini, ya memang yang elit yang disitu. Nah yang alit, itu nggak bisa kesitu," ungkap Mu'ti dalam wawancara khusus dengan Okezone.com, Minggu (1/12/2024).
Kesenjangan mutu satuan pendidikan yang lahir di tengah masyarakat bisa berdampak hingga kesenjangan sosial. Masyarakat bisa terpecah dua hanya karena berada di satuan pendidikan yang berbeda.
"Sehingga (jika terjadi segresasi sosial) muncul kan, ini kelompoknya elit, ini orang alit, yang akhirnya masyarakat ini bisa terpecah dan terbelah karena pendidikannya," tegas dia.