Dalam bidang pengajaran, UI memperoleh bobot penilaian sebesar 29,5 persen yang diukur dari berbagai faktor, seperti reputasi pengajar, rasio staf terhadap mahasiswa, serta pendapatan institusional.
Lingkungan penelitian memberikan bobot 29 persen, sementara kualitas penelitian membawa bobot terbesar yaitu 30 persen, yang dinilai dari kekuatan serta pengaruh penelitian yang dilakukan. Di bidang keterlibatan industri dan pandangan internasional, masing-masing mendapat bobot 4 persen dan 7,5 persen.
Peningkatan UI di THE WUR 2025 tidak hanya terlihat dalam skor tetapi juga pada peringkat di tiga bidang utama. Dalam bidang pengajaran, UI naik peringkat dari 198 menjadi 194.
Keterlibatan industri mengalami kenaikan dari 773 menjadi 712, sementara pada pandangan internasional, UI naik dari peringkat 576 ke 527. Ini menjadi bukti nyata perbaikan kualitas dalam berbagai aspek, baik dari segi pengajaran maupun keterlibatan industri.
dr. Agustin menambahkan, pencapaian UI di QS AUR 2025, THE WUR 2025, serta meningkat di tingkat Asia, meletakkan fondasi yang kuat bagi UI untuk dapat meningkatkan kualitas kegiatan pendidikan, hilirisasi hasil riset, relasi atau networking dengan user dalam bidang pendidikan dan hasil riset, pengabdian masyarakat, dan publikasi di lingkungan universitas.
“Peningkatan kinerja keseluruhan UI ini dapat tergambar dalam kenaikan peringkat di berbagai pemeringkatan internasional, termasuk QS Asia University Rankings. Dengan pencapaian ini, UI optimis dapat melanjutkan tren positif dalam berbagai peringkat dunia, serta menjadi pusat pendidikan unggulan di kawasan Asia,” tutur Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, sebagai upaya untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan prestasi yang didapat, UI akan memetakan lebih detail instrumen dan strategi dari pemeringkatan yang diterapkan QS AUR 2025 dan THE WUR 2025.