Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Sulap Minyak Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat

Velya Fasya Fitriandini , Jurnalis-Kamis, 21 November 2024 |22:58 WIB
RI Sulap Minyak Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat
RI sulap Minyak Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Salah satu inovasi strategis yang mulai mendapat perhatian adalah pengolahan sisa ekspor kelapa menjadi bio-jet fuel.

Sebagai respons terhadap tantangan ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dampaknya terhadap lingkungan, BRIN terus berinovasi dalam pengembangan energi terbarukan. Salah satunya melalui riset bahan bakar alternatif berbasis minyak kelapa yang tidak layak konsumsi, yaitu bio-jet fuel.

Pemanfaatan limbah kelapa ini tidak hanya menjanjikan nilai tambah bagi sektor energi, dengan melimpahnya sumber daya kelapa di Indonesia, peluang ini dapat menjadi solusi tepat untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan juga mendukung target pemerintah dalam transisi menuju energi berkelanjutan.

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kimia BRIN Deliana Dahnum mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pengekspor kelapa yang banyak.

“Dan menurut riset ada sekitar 20-30% yang tidak layak di ekspor entah terlalu matang atau ukuran yg tidak layak ekspor dll, dan itu saya manfaatkan untuk membuat bio-jet fuel ini,” katanya.

Ia melakukan penelitian mengenai bio-jet fuel ini mulai dari tahun 2021 hingga saat ini pun masih dalam masa pendalaman. Ia juga berharap bisa digunakan sekala pilot bukan hanya laboratorium saja, dan juga harapan 2025 nanti dapat digunakan dengan skala lebih besar lagi dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat indonesia.

Nantinya hal ini dapat berdampak positif dari pengembangan bio-jet fuel berbasis kelapa juga dapat dirasakan oleh masyarakat lokal, terutama petani dan pelaku usaha kecil. Dengan meningkatnya permintaan akan bahan baku, petani kelapa di berbagai daerah berpotensi mendapatkan harga jual yang lebih baik.

“Selain itu, terciptanya lapangan kerja baru di sektor pengolahan juga menjadi insentif ekonomi bagi daerah-daerah penghasil kelapa,” katanya.

Dengan langkah strategis ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri bio-jet fuel global. Tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dunia, tetapi juga membuktikan diri sebagai negara yang mampu memanfaatkan kekayaan alamnya secara inovatif dan berkelanjutan.

“Melalui pengembangan bio-jet fuel berbasis kelapa, Indonesia semakin dekat menuju visi energi yang ramah lingkungan dan mandiri,” pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement