Menteri Mu'ti menambahkan, Kemendikdasmen berusaha memastikan makan bergizi gratis ini tidak hanya sekedar meningkatkan gizi, namun juga menjadi bagian membangun karakter peserta didik. Pola penyajian makanan yang tersaji dapat membangun karakter peserta didik dengan memulai dan mengakhiri makan dengan do'a, sedangkan pola penyajian prasmanan dapat membuat peserta didik untuk belajar antre, mengambil makan secukupnya, dan mengucapkan terima kasih.
"Dengan gizi yang sehat akan membentuk anak-anak yang kuat dan berdampak pada prestasi di sekolah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menteri Mu'ti mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen juga berupaya memberikan rekomendasi pola penyajian Makan Bergizi Gratis kepada Badan Gizi Nasional. Ia berharap, implementasi Makan Bergizi Gratis dapat menyesuaikan kondisi sekolah dan memberikan wadah kerja sama dengan warga sekitar sekolah.
"Pada bulan Desember nanti, Kemendikdasmen akan meluncurkan program tujuh kebiasaan anak hebat yang salah satunya terintegrasi dengan program ini. Adapun tujuh kebiasaan tersebut adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Istirahat yang Cepat," pungkas Mu'ti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)