“Keberhasilan Cocova dan Rolic di YSSC bukan hanya pengakuan atas inovasi mereka, tetapi juga membuka peluang besar untuk menjalin kolaborasi dengan pelaku industri, investor, dan mentor dalam bidang ekonomi syariah. Prestasi ini memperkuat posisi UI sebagai universitas yang berkomitmen dalam mendorong inovasi dan kewirausahaan di sektor ekonomi halal," ujar Gamal.
Cocova unggul dengan inovasinya di sektor pangan halal. Sementara Rolic menonjol dengan produksi kosmetik halal berbasis circular economy. Cocova dikenal sebagai produsen es krim berbahan alami yang menyehatkan, dengan kandungan bioaktif seperti high-density lipoprotein (HDL) dan guaijaverin, yang berfungsi mencegah diabetes dan kolesterol tinggi.
Sementara itu, Rolic menghadirkan essential oil yang diproduksi dari bahan-bahan pertanian reject, seperti jahe, nilam, pala, dan sereh wangi, serta limbah pertanian, seperti daun cengkeh, ampas kopi, dan kulit jeruk.
Startup binaan DISTP berhasil menorehkan prestasi hingga tingkat global dengan berbagai inovasinya. dok.foto iNews Media Group/ (dok.foto iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan).
Gamal menambahkan, Anjungan Telehealth Mandiri (ATM) Sehat dan Integrated Farming, startup binaan DISTP UI telah dinyatakan lolos pada program National University of Singapore (NUS) Graduate Research Innovation Programme (GRIP) di Singapura. Keduanya lolos setelah melalui seleksi sangat ketat dari NUS Enterprise. NUS GRIP adalah Program Akselerasi yang membantu startup dalam mengembangkan inovasinya agar dapat berkolaborasi dengan ekosistem venture capital dan mentor internasional.
ATM Sehat merupakan inovasi untuk melakukan deteksi dini dan mencegah komplikasi masalah kesehatan, sedangkan Integrated Farming adalah startup yang memiliki fokus pada circular economy peternakan ayam dengan memanfaatkan limbah rumah tangga.