Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Karya Mahasiswa UNS Tembus Pekan Ilmiah Nasional 2024, Begini Kelebihannya

Muhammad Akbar Malik , Jurnalis-Selasa, 17 September 2024 |20:21 WIB
Karya Mahasiswa UNS Tembus Pekan Ilmiah Nasional 2024, Begini Kelebihannya
Karya Mahasiswa UNS Tembus Pimnas 2024. (Foto: Okezone.com/UNS)
A
A
A

JAKARTA - Karya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menembus Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) 2024. Media pembelajaran kimia tersebut bernama LocoPoco yang merupakan akronim dari Low-Cost and Portable Colorimeter.

LocoPoco dikembangkan lima Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS. Tim ini diketuai Yoga Prasetyo Pamungkas dengan anggota tim yaitu Armatevia Patricia, Mayliana Ariyani, Agnes Sabila, dan Ainun Jariyah.

Ide penciptaan berawal dari kondisi para siswa SMA yang kerap mengalami kesulitan memahami materi kimia. Kurangnya alat penunjang praktikum serta harganya yang relatif mahal juga menjadi problem utama.

Tujuan penciptaan LocoPoco sebagai bentuk pengimplementasian materi kimia guna meningkatkan pemahaman siswa.

Yoga menerangkan, LocoPoco berguna sebagai media pembelajaran pada materi stoikiometri dengan percobaan yang dapat dilakukan secara nyata. Materi stoikiometri tergolong sebagai materi yang abstrak dan sulit dipahami karena siswa mempelajari perhitungan dan pengukuran zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia.

LocoPoco tentunya mampu mengisi kekosongan metode pengajaran stoikiometri yang biasanya hanya pembelajaran rumus dan perhitungan.

“Keabstrakan yang termuat dalam materi ini membuat siswa cenderung menggunakan cara menghafal untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. Praktik menggunakan alat ini akan membuat siswa paham hingga level submikroskopik stoikiometri dan mengerti penerapan stoikiometri pada kehidupan sehari-hari,” ujar Yoga, Selasa (17/9/2024).

Pengembangan alat ini berprinsip layaknya alat spektrofotometer yang berhubungan dengan hukum lambert beer. Alat semacam ini bekerja untuk mengukur absorbansi suatu sampel dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Nilai absorbansi dan kurva kalibrasi yang didapat kemudian menentukan suatu konsentrasi dari suatu sampel.

LocoPoco juga dirancang untuk mampu mengukur konsentrasi suatu larutan. Prinsip kerja alat serta aplikasi ini yaitu menangkap cahaya dari (Light Emitting Diode) LED Red, Green, and Blue) RGB oleh sensor (Light Dependent Resistor) LDR. Respon tersebut diteruskan kepada Arduino Uno R3 untuk diolah. Data diteruskan ke smartphone melalui Bluetooth yang meliputi konsentrasi dari sampel serta kurva kalibrasi. Hasilnya akan muncul pada aplikasi spektrofotometer detektor.

Kelebihan yang dimiliki oleh LocoPoco adalah harganya yang murah, mudah dibawa, hasil data yang akurat, dan kesederhanaan rangkaian. Semua ini membuatnya sangat cocok untuk aplikasi pendidikan. Alat ini dapat membantu tenaga pendidik dalam praktikum stoikiometri.

Siswa juga terbantu dalam memahami kimia melalui pendekatan submikroskopik dengan menghitung konsentrasi dari suatu larutan. Tim Mahasiswa UNS telah memperkenalkan alat dan cara kerja LocoPoco ini kepada siswa SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo. Mereka juga berkesempatan melakukan praktikum mandiri terkait penentuan kadar zat naftol pada limbah batik Solo Raya dengan menggunakan alat tersebut.

“Berdasarkan pengembangan alat yang Tim LocoPoco lakukan, budget produksi alat berkisar 8 juta rupiah. Sedangkan harga alat spektrofotometer komersial berkisar 250 juta rupiah. Sehingga alat kolorimeter sederhana yang dikembangkan memiliki harga yang murah, portable dan memiliki efektivitas yang sama dengan alat spektrofotometer konvensional,” jelas Yoga.

Metode analisis kimia menggunakan instrumen kolorimeter sederhana seperti LocoPoco juga dapat digunakan secara luas. Berbagai bidang lain mencakup bidang pangan, lingkungan, dan pendidikan. Dalam bidang pangan, kolorimeter digunakan untuk menentukan kadar pewarna makanan dan minuman.

Dalam bidang lingkungan untuk menentukan kadar limbah berwarna yang tercemar di sekitar lingkungan. Adapun pada bidang pendidikan, teknik kolorimetri diterapkan dalam praktikum sederhana untuk memahami prinsip spektrofotometri.

Keikutsertaan Mahasiswa UNS dalam Pimnas ke-37 membuka peluang keberhasilan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Prestasi yang mampu diperoleh di kompetisi tingkat nasional merupakan bentuk implementasi IKU 2, yakni mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Hal ini karena Pimnas merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil PKM dan saling berkomunikasi melalui produk kreasi intelektual berskala nasional.

Tim PKM KC UNS ini tengah mempersiapkan banyak hal. Mereka sedang menyusun artikel ilmiah terindeks SINTA 2, bahan presentasi & poster, serta melakukan uji coba efektivitas penggunaan alat kolorimeter sederhana di beberapa SMA.

“Uji coba efektivitas dilakukan di SMA Negeri 3 Surakarta dan SMA Negeri 1 Ngemplak, karena telah uji coba alat di SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo dengan hasil data yang baik terkait efektivitasnya. Sebagai bekal untuk persiapan yang akan digunakan dalam menuju Pimnas 37,” terang Yoga.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement