Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Bertutur 2024, Kemendikbudristek Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Budaya untuk Masa Depan

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 17 Agustus 2024 |19:01 WIB
Indonesia Bertutur 2024, Kemendikbudristek Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Budaya untuk Masa Depan
Kemendikbud Ajak Generasi Muda Jaga Warisan Budaya Bangsa. (Foto: Okezone.com/Kemendikbud)
A
A
A

BALI – Kemendikbudristek menggelar Indonesia Bertutur 2024 di tiga lokasi di Bali untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan kepada bangsa Indonesia. Ketiga lokasi mega festival itu berlangsung di Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua.

Indonesia Bertutur 2024 dengan tema "Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama,". Mega Festival Indonesia Bertutur 2024 mengandung berbagai nilai dan pengetahuan berharga melalui kehadiran berbagai karya pertunjukan, eksibisi dan temu dialog, instalasi cahaya, video mapping, konser musik, pertunjukan tari, cine-concert, hingga opera tutur.

Adapun rangkaian acara Indonesia Bertutur di Pulau Peninsula, Nusa Dua menghadirkan tiga program utama Program Anarta, merupakan program seni pertunjukan yang mementaskan karya besar seniman Indonesia dan mancanegara dari ranah seni tari, teater, musik, dan bentuk seni pertunjukan kontemporer lain di atas panggung dengan tatanan artistik modern.

Program Kiranamaya, merupakan program dengan karakter kontemporer yang khas, sebuah festival cahaya yang mencakup karya-karya visual baru seperti seni instalasi cahaya dan video mapping, dengan memanfaatkan teknologi terkini dalam bidang rekayasa cahaya dan ruang.

Sementara Program Virama merupakan panggung pertunjukan musik populer dan merupakan kurasi dari kekayaan ragam musik ini di Nusantara dan sekitarnya.Di Indonesia Bertutur, Virama membawa kemeriahan bagi masyarakat luas, dilengkapi dengan bazar produk kuliner dan kerajinan tangan dalam negeri.

"Indonesia Bertutur telah menjadi wadah penting untuk mengekspresikan seni dan budaya Indonesia. Upaya kita bersama untuk terus memajukan dan memperkuat ekosistem budaya ini menjadi sangat penting," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ahmad Mahendra, Sabtu (17/8/2024).

Festival Indonesia Bertutur 2024 juga menampilkan Film Samsara Karya Epik Garin Nugroho. Film Samsara telah dipertunjukkan perdana di Esplanade Concert Hall, Singapura, pada 10 Mei 2024 lalu. Kemudian kembali ke Indonesia, untuk pertama kalinya hadir melalui Program Anarta, Indonesia Bertutur 2024 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali pada 16 Agustus 2024.

Samsara merupakan sebuah film bisu hitam putih yang dibintangi aktor Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia, Juliet Widyasari Burnett dengan iringan paduan musik gamelan Bali dan musik elektronik. Film ini menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.

Paduan musik gamelan Bali digarap oleh I Wayan Sudirana dan musik elektronik dari grup Gabber Modus Operandi, menciptakan pengalaman sinematik yang unik dan eksperimental. Mengambil latar Bali tahun 1930-an, Samsara bercerita tentang perjalanan seorang pria dari keluarga miskin yang melakukan perjanjian gaib demi mendapatkan kekayaan, namun justru membawa kutukan bagi keluarganya.

“Film ini menjadi contoh bagaimana budaya tradisional dapat dihidupkan kembali dalam konteks modern, mempertemukan seni masa lalu dengan inovasi masa kini. Samsara merupakan film bisu pertama di dunia yang bernuansa budaya dan tradisi Bali, dengan menggunakan paduan iringan musik elektronik dan gamelan Bali. Bagi saya ini merupakan eksperimen menarik, dan melalui bereksperimen artinya kita memaknai hidup yang terus melakukan perjalanan baru," ujar Garin Nugroho.

Samsara turut menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali, di antaranya Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, dan penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali.

“Tentunya kami sangat bersyukur dengan dukungan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, sehingga karya Samsara dapat dinikmati khalayak luas melalui panggung Indonesia Bertutur. Harapannya nilai budaya yang terwujud dalam karya ini bisa menjadi pengingat akan kekayaan tradisi sekaligus memberikan pengalaman emosional yang mendalam dan refleksi baru bagi penontonnya,” lanjut Garin.

Kemendikbudristek berharap Indonesia Bertutur 2024 dapat menginspirasi khalayak luas, khususnya generasi muda. Pasalnya, setiap program dirancang untuk mengajak masyarakat mengeksplorasi beragam bentuk seni dan budaya dari hasil karya para seniman Indonesia.

"Kami berharap melalui rangkaian acara Indonesia Bertutur 2024 masyarakat dapat merasakan kedekatannya dengan kekayaan budaya Indonesia dan dapat menjadi inspirasi tidak hanya bagi penggiat dan penikmat seni, tapi juga bagi masyarakat pada umumnya, terutama generasi muda, untuk lebih memahami dan memaknai warisan budaya kita untuk terus bertumbuh dan berkembang di masa depan,” tutur Ahmad Mahendra.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement