JAKARTA - Pendiri dan Direktur Pelaksana REFO, Pepita Gunawan mengungkapkan kehadiran Artificial Intelligence (AI) seperti pedang bermata dua dalam sektor pendidikan.
“Seperti pedang bermata dua, tergantung dari siapa yang memanfaatkan dan bisa bermanfaat dengan baik, bisa mendisrupsi pendidikan, bisa menambah misalnya kesempatan untuk personalisasi pendidikan, menganalisa dan memprediksi,” ujar Pepita dalam Chief Talk Okezone.
Pepita juga mengatakan bahwa pada saat yang sama AI juga dapat memberikan sebuah tantangan seperti bagaimana mengukur batasan, sehingga AI merupakan hal yang baik dan juga menantang.
Sebelumnya, Pepita juga mengatakan bahwa pendidikan pada saat ini sudah terdapat banyak kemajuan jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Sudah terdapat banyak progres
“Saya melihat pendidikan saat ini sudah banyak kemajuannya ya, dibanding beberapa tahun yang lalu, sudah banyak progres dan itu kan merupakan sebuah harapan buat kita semua bahwa akan menjadi lebih baik,” kata Pepita.
Pada saat yang sama, tuntutan dunia juga semakin besar termasuk dengan adanya AI. Sehingga, pada saat ini tidak lagi berbicara mengenai digital teknologi namun, satu tingkat lebih tinggi yaitu AI.
“Nah, jadi sekarang ada banyak tantangan lain yang sebetulnya orang-orang especially educator Indonesia ini baru belajar untuk mengatasi, sekarang ditambahkan dengan tantangan baru dengan adanya AI,” ujarnya.
Pepita juga mengatakan bahwa Indonesia pada saat ini belum siap untuk mengadaptasi AI dalam ranah pendidikan.
“Jadi apakah siap? menurut saya belum siap, tapi we are going there. We are getting there? not yet, but we are going there,” tuturnya.