Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sempat Dicemooh Tetangga, Ulfa Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 di UGM dengan IPK 3,89

Faradilla Indah Siti Aysha , Jurnalis-Rabu, 03 Juli 2024 |15:20 WIB
Sempat Dicemooh Tetangga, Ulfa Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 di UGM dengan IPK 3,89
Ulfa Alumnus SMK Anak Tukang Ukir Lulus S2 (Foto: Vokasi)
A
A
A

JAKARTA - Dengan semangat juang yang tinggi, Ulfatun Nikmah meraih Gelar Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Gadjah Mada (UGM) April 2024.

Ulfa berasal dari keluarga sederhana tidak mematahkan semangat untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Ulfa merupakan alumnus SMKN 3 Jepara, Jawa Tengah. Meski berasal dari SMK, Ulfa tersebut berhasil membuktikan bahwa dia bisa bersaing dengan lulusan lainnya.

Anak dari pasangan Bapak Muhlasin dan Ibu Masruroh ini tidak hanya bisa menembus Pascasarjana FEB UGM, tetapi juga bisa bersaing dan berhasil memperoleh beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Pada awalnya, saya ingin menjadi dokter. Tapi, karena keterbatasan biaya, orangtua ingin saya meneruskan pendidikan pada jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja,” kata Ulfa dilansir laman Vokasi Kemendikbud, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Di SMKN 3 Jepara, Ulfa mengambil Jurusan Akuntansi. Selama tiga tahun, dia mendalami bidang akuntansi dan membuatnya semakin tertarik dengan bidang tersebut sehingga memperkuat keinginannya untuk melanjutkan pendidikan di bidang ini.

Setelah lulus dari SMK, Ulfa yang merupakan tukang ukir ini berencana melanjutkan studi ke jenjang S-1. Namun, rencana ini awalnya ditentang oleh orangtuanya karena keterbatasan finansial dan kebutuhan untuk menyekolahkan adiknya.

Ulfa akhirnya meyakinkan orangtuanya bahwa pendidikan tinggi akan memberinya peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan membantu keluarga di masa depan.

Berkat ketekunan dan prestasi yang ia capai selama di SMK, Ulfa berhasil masuk program S-1 Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jawa Tengah, melalui jalur prestasi dan memperoleh beasiswa Bidikmisi (sekarang namanya Kartu Indonesia Pintar-Kuliah).

Meskipun menghadapi cemoohan dari tetangga yang meremehkan kondisi ekonominya, Ulfa tidak menyerah. Sebaliknya, cemoohan tersebut menjadi pendorong baginya untuk membuktikan bahwa anak dari keluarga kurang mampu pun bisa berprestasi tinggi.

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan Ulfa selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah, terutama pada semester awal. Ulfa sering ditunjuk oleh dosen untuk memimpin kelompok belajar karena pengetahuannya yang sudah terasah sejak SMK.

“Di SMK, fokus utama adalah pada pembelajaran praktis. Dengan sistem penjurusan, kami mendalami satu bidang ilmu secara intensif, baik melalui teori maupun praktik, ditambah lagi dengan pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pengalaman ini sangat membantu ketika saya melanjutkan ke jenjang S-1, karena banyak mata kuliah dasar yang sudah saya pelajari sebelumnya,” ungkap gadis kelahiran tahun 1998 tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement