Kiai Cholil melanjutkan bahwa hadirnya Kecerdasan Buatan atau Artificial intelligence (AI) akan membuka cakrawala baru karena bisa menginterpretasikan dan memahami teks agama yang mudah dan cepat.
"Dengan adanya Artificial Intelligence, ada manfaatnya yaitu membuka cakrawala baru karena bisa menginterpretasi dan memahami teks agama dengan mudah dan cepat yang selama berabad-abad menjadi tugas dan domain bagi ulama dan teolog, yang menghabiskan bertahun-tahun mereka untuk mempelajari dan memahami teks-teks suci, " ujar Cholil Nafis.
Selain itu, Cholil Nafis juga menambahkan bahwa AI seperti google maps yang kadang benar kadang juga menyesatkan "AI ibarat google maps, tidak selalu benar, kadang kalau kita menggunakan google maps dijalan, mungkin diarahkan ke jalan yang lebih cepat, tapi bisa juga diarahkan ke semak-semak atau menyesatkan," lanjut Cholil Nafis.
Selain itu, Prof. Thomas juga memaparkan tentang Islam dan ilmu pengetahuan. Bahwa di dalam surat Mujadilah ayat 11 bahwa Allah akan mengangkat deraja orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiik ilmu pengetahuan.
“Begitu juga dalam segala aktivitas manusia harus ingat kepada Allah. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191 yang menjadi inspirasi kita semua. Kita mestinya menjadi Ulil Albab yaitu selalu ingat Allah dalam segala aktivitas, senantiasa bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi, selalu berdzikir ketika mengagungkan ciptaaan Allah, menjelajahi intelektual bisa saja benar atau salah. Hal menjadi motivasi untuk kita mempelajari ilmu atau sains tetapi tidak lepas dari kaidah keislaman yang kita pegang,” ungkap Prof. Thomas.
Prof. Thomas melanjutkan, bahwa Alquran kebenarannya mutlak tidak berubah, tetapi tafsiran bisa terus berkembang. “Tafsir Alquran dengan IA bisa dipilih untuk mencari sesuatu dalam mengintegrasikan dalam tataran tafsir. Tafsiran Alquran terus berkembang dan sains juga terus berkembang. Dalam surat ar-Rahman ayat 33 menjadi tantangan ulama untuk mengetahui apa yang ada di bumi dan di langit untuk ditembus (melintasi) dengan sultan (kekuatan). Hal itu ditafsirkan dengan kekuatan IPTEK,” ujarnya.
Prof Thomas pun menjelaskan mengenai sains yang berkaitan dengan Al-Qur'an dan juga contoh satelit yang diciptakan dengan tenaga AI.
“Satu sisi yang ingin disampaikan, kita mempelajari alam semesta ini atau sains ini berkaitan dengan Al-Qur'an, karena banyak ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang sains. Saya akan melihat dari sudut pandang pengembangan sebuah satelit, dimana satelit saat ini diciptakan dengan AI," ujar Thomas.
Setelah narasumber menyampaikan materi, acara ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan juga doorprize untuk mahasiswa, kemudian dilanjutkan juga dengan penampilan nyanyi sebagai penutup.
(Taufik Fajar)