JAKARTA - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Mesin (DTM), Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) menggagas pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang dapat menjadi solusi alternatif bagi daerah dengan jaringan listrik yang tidak stabil atau terbatas.
Inovasi yang diberi nama Varuna: Electrifying Sustainable Communities with Clean Energy Through Smart-Nature Friendly Micro Hydro Power Plants ini menghantarkan Amar Falah Riyanto, Farras Hafizh Al Farisi dan Ivan Kusno meraih Juara 1 pada International Youthpreneur Competition, Ganesha Business Fest 2024.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau, memiliki tantangan unik dalam hal penyediaan energi listrik yang andal dan merata. Di banyak daerah pedesaan dan terpencil, jaringan listrik nasional sering kali tidak dapat menjangkau atau memberikan pasokan listrik yang stabil. Akibatnya, masyarakat di daerah tersebut bergantung pada pembangkit listrik tenaga diesel.
"Saat ini tercatat ada 5.200 pengunaan tenaga listrik dan diesel di Indonesia. Pembangkit listrik ini, meskipun efektif dalam menyediakan energi, memiliki biaya operasional yang tinggi dan merupakan sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan, menjadikannya solusi yang tidak berkelanjutan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan,” kata Farras terkait latar belakang inovasinya seperti dilansir keterangan resmi UI, Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Melalui inovasi ini, Farras dan rekan-rekannya menciptakan Varuna sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro.
Dia menambahkan, Varuna dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan komunitas di daerah pedesaan yang jaringan listriknya tidak stabil atau terbatas.
"Ide ini muncul karena mayoritas pembangkit listrik tenaga diesel, yang merupakan pembangkit listrik berbiaya mahal dan merupakan penghasil emisi gas rumah kaca tertinggi setelah batu bara, di Indonesia berlokasi di daerah pedesaan dan terpencil," katanya.
Dalam konteks ini, Farras dan timnya memperkenalkan Varuna, sebuah pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang dirancang untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Varuna mampu menghasilkan listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan komunitas di daerah pedesaan dengan biaya modal dan operasional yang lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik tenaga diesel.
Selain itu, Varuna dapat dioperasikan dengan cepat di berbagai daerah yang memiliki potensi aliran sungai, memberikan kemandirian energi melalui mikro-grid, dan menawarkan dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sumber energi terbarukan lainnya.