Dia menjelaskan hal itu lantaran minat masyarakat untuk mengambil pendidikan ke vokasi semakin meningkat, meski masih lebih banyak yang memilih berkuliah di PTN Akademik dibandingkan di politeknik.
Prodi vokasi yang ketat dalam SNBT tahun ini antara lain Farmasi (D3) Universitas Sebelas Maret dengan keketatan 0,50 persen, Keperawatan Anestesiologi (D4) Universitas Sebelas Maret dengan keketatan 0,50 persen, Kebidanan (D4) Universitas Padjadjaran 0,51 persen, dan Manajemen Bisnis (D3) Universitas Sebelas Maret 0,58 persen.
Hubungan Masyarakat (D3) Universitas Indonesia dengan keketatan 0,63 persen, Teknik Sipil (D4) Universitas Negeri Yogyakarta 0,63 persen, Analisis Farmasi dan Makanan (D3) Universitas Sumatera Utara 0,69 persen, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (D4) Universitas Sebelas Maret 0,74 persen, Akuntansi (D3) Universitas Indonesia 0,76 persen, serta Bisnis Kreatif (D4) Universitas Indonesia 0,77 persen.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menambahkan pemerintah telah menyiapkan sistem seleksi yang semakin efektif dan berkeadilan melalui sistem SNBT ini.
Oleh sebab itu Kiki berpesan bagi peserta yang lolos SNBT benar-benar telah memilih prodi sesuai kemampuan, bakat, dan potensi masing-masing agar bisa menjalani perkualiahan dengan sebaik-baiknya.
“Kami betul-betul mendorong agar calon mahasiswa menyiapkan diri untuk mengikuti di PTN, karena ini kesempatan yang diambil harus diikuti dengan sungguh-sungguh,” kata Kiki dilansir Antara.
(Taufik Fajar)