JAKARTA - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) meraih Penghargaan dari American Heart Association atas Kinerja Pelayanan Klinik Gagal Jantung. Penghargaan ini diberikan di Jakarta pada 4 Mei 2024 lalu.
“Ini bukan merupakan hasil akhir atau akhir dari suatu proses. Justru ini adalah awal dari suatu proses dengan pengakuan tingkat Internasional terkait pelayanan jantung. Harapannya, semakin hari kita dapat meningkatkan kualitas layanan, khususnya di Klinik Gagal Jantung,” ujar Direktur RS UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, Jumat (31/5/2024).
Klinik Gagal Jantung RS UNS sendiri telah dibentuk pada Desember 2017, yang kemudian diresmikan dan beroperasi penuh pada 12 Agustus 2019. Klinik khusus ini dijalankan sesuai dengan registri besar gagal jantung (CORE-HF), simposium nasional/internasional gagal jantung (SOC-HF), dan pengabdian masyarakat (HEARTALK).
Pada tahun 2022, Klinik khusus ini juga telah mendapatkan pengakuan dari Walikota Surakarta, dan masih menjadi satu-satunya klinik gagal jantung di Jawa Tengah yang terafiliasi dengan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Angka kejadian gagal jantung Indonesia adalah tertinggi yang ada di Asia. Di RS UNS sendiri dari tahun 2017 hingga 2022, ada sekitar 1.200 pasien gagal jantung, angka tersebut terhitung sangat besar untuk wilayah Solo Raya. Dr. dr. Habibie Arifianto, Sp.JP(K), M.Kes, FIHA, selaku Kepala KSM Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS dan dr. Irnizarifka, Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC selaku Kepala Instalasi Laboratorium Kateterisasi RS UNS bercita-cita untuk memberikan pelayanan penyakit jantung yang aman.
“Rumah Sakit UNS sudah menstandarisasi pelayanan jantung, harapannya pasien gagal jantung dapat mengalami perbaikan setelah berobat. RS UNS juga tercatat dapat menurunkan angka kematian gagal jantung dan keluar masuk berulang akibat gagal jantung mulai dari 2017 hingga saat ini,” jelas dr. Habibie dalam sesi tanya jawab bersama media.