JAKARTA - PPI Dunia merayakan tonggak sejarah dengan suksesnya penyelenggaraan Sekolah Hukum PPI Dunia 2024. Acara ini menandai komitmen kuat pelajar Indonesia di luar negeri dalam menyumbangkan pemikiran dan keterampilan mereka untuk masa depan hukum dan dinamika sosial Indonesia.
Acara dibuka dengan Stadium General yang menghadirkan Kombes. Pol. Shinto Bina Gunawan Silitonga, S.I.K., M.Si., Atase Polri KBRI Berlin Jerman, yang memberikan wawasan tentang "Ferreien Job" (pekerjaan musiman) di awal acara, dalam rangka menghimbau kesadaran public akan isu yang menimpah teman-teman pelajar kita di Jerman.
Mengusung tema "Merawat Indonesia: Kontribusi Pelajar Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Hukum dan Dinamika Sosial", Sekolah Hukum PPI Dunia menghadirkan tiga kelas berfokus pada konstitusi, advokasi, dan legalisasi. Setiap kelas menawarkan kesempatan bagi peserta untuk mendalami berbagai aspek hukum dan berdiskusi langsung dengan para ahli di bidangnya.
Kelas Konstitusi: Mengkaji Hukum Konstitusi dan Hukum Tata Negara Beserta Sejarah dan Dinamikanya
Kelas ini dipandu oleh narasumber berpengalaman di bidang hukum konstitusi, termasuk Pan Mohamad Faiz, SH., M.C.L., Ph.D., dan Muhammad Saleh, S.H., M.H. Peserta diajak untuk memahami perkembangan hukum konstitusi di Indonesia dan di seluruh dunia, serta menganalisis perubahan politik dan sosial yang memengaruhi sistem ketatanegaraan.
Kelas Advokasi: Dinamika Hukum Internasional dan Tantangan Global untuk Indonesia
Dalam kelas ini, para peserta mendapatkan wawasan tentang hukum internasional dan etika di era digital, serta strategi advokasi yang efektif dalam menanggapi tantangan global. Dr. Muchamad Ali Safa'at, S.H., M.H., dan Dr.(Can) Wiend Sakti Myharto, S.H.,LL.M, memandu diskusi dan studi kasus tentang perlindungan hak pelajar Indonesia di luar negeri dan implementasi kebijakan hukum dalam organisasi.
Kelas Legalisasi : Pemahaman MoU dan Pelegalan Suatu Organisasi
Dalam kelas ini, peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang proses penyusunan MoU dan perjanjian kerjasama, serta peran pelegalan dalam struktur organisasi. Dendi Adisuryo,
S.H., dan Dr. Muhammad Reza Syariffudin Zaki, S.H., M.A., AWP, ClQnR, memberikan panduan praktis dan studi kasus untuk membantu peserta memahami konsep-konsep esensial dalam pelegalan.
Acara ini tidak hanya memberikan platform untuk mendalami hukum, tetapi juga mendorong kolaborasi dan pertukaran ide antara pelajar Indonesia di seluruh dunia. Kami berterima kasih kepada semua peserta, narasumber, dan panitia yang telah berkontribusi dalam kesuksesan Sekolah Hukum PPI Dunia 2024. Bersama-sama, kami berkomitmen untuk terus memperjuangkan cita-cita Indonesia Emas 2045 melalui kolaborasi, aspirasi, dan kreasi kami,” ujar Kepala Bidang Hukum PPI Dunia Fauzan Adi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)