“Melalui teknologi Continuously Dynamic Mixing, dapat mengoptimalkan proses pengolahan garam tanpa terlalu tergantung pada faktor cuaca,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Internasionalisasi ini.
Saat ini kata Andi, metode ini sedang dalam proses pendaftaran paten dengan nomor S00202210897, di mana melibatkan pendekatan baru, dalam proses pengolahan garam yang memanfaatkan prinsip-prinsip kontinyu dan dinamis. Pendekatan ini memungkinkan produksi garam dengan menghasilkan garam berkualitas K1 atau NaCl 95 persen, dan bisa memenuhi standar garam industri.
"Inovasi ini telah dihilirisasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melalui Koperasi Pantai Cioleng Bahari, dan Kugar Putera Pansela Cidahon, yang berlokasi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Di mana pihak koperasi sudah melalukan panen perdana garam berkualitas melalui metode Continuously Dynamic Mixing," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)