Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dosen UB Malang Kembangkan Teknologi Tingkatkan Produksi Garam Tanpa Bergantung Cuaca

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 09 Februari 2024 |14:03 WIB
Dosen UB Malang Kembangkan Teknologi Tingkatkan Produksi Garam Tanpa Bergantung Cuaca
Dosen UB kembangkan teknologi produksi garam (Foto: MPI)
A
A
A

MALANG - Dosen Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi di tengah kelangkaan garam. Metode inovatif ini untuk mengatasi kelangkaan garam ini dengan mengembangkan Greenhouse Salt Tunnel garam, dengan metode 'Continuously Dynamic Mixing” yang dapat meningkatkan efisiensi produksi garam dan mengurangi ketergantungan pada faktor cuaca.

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) Andi Kurniawan menyatakan, inovasi tersebut berangkat dari produksi garam rakyat yang masih menggunakan metode tradisional, yakni dengan metode evaporasi dengan menguapkan air laut atau air payau (Solar Salt). Namun metode ini bergantung pada intensitas sinar matahari, ketika musim hujan tiba, maka akan menghentikan produksi garam, sehingga metode lama bergantung pada faktor cuaca.

"Metode “Continuously Dynamic Mixing” yang dapat meningkatkan efisiensi produksi garam dan mengurangi ketergantungan pada faktor cuaca. Metode ini membuat pembuatan garam tak perlu tergantung pada intensitas cahaya matahari," ucap Andi Kurniawan, dikonfirmasi pada Jumat (9/2/2024).

Menurutnya, pengembangan teknologi mampu meningkatkan produksi garam yang selama ini bergantung pada garam impor. Selain itu, penggunaan teknologi juga mampu mengatasi persoalan cuaca yang menjadi kendala produksi garam, hingga akhirnya mengalami penurunan produksi.

“Dalam perkembangannya, teknologi produksi garam untuk mengatasi permasalahan cuaca telah berkembang dengan menggunakan rumah kristalisasi garam tunnel bambu. Namun penggunaan material bambu untuk kontruksi rangka tunnel garam, mempunyai beberapa kendala seperti umur bambu yang terbatas dan kurang tahan lama,” paparnya.

Andi menambahkan, dengan metode inovatif “Continuously Dynamic Mixing“, mampu mengatasi permasalahan terkait rangka tunnel garam dengan rangka galvalum. Tunnel rangka galvalum dalam invensi ini dibuat berdasarkan masa umur rangka galvalum, yang lebih lama dibandingkan dengan rangka bambu. Desain kontruksi tunnel galvalum dibuat presisi agar bentuk tunnel menjadi rapi. Selain itu rangka galvalum bisa dibongkar pasang dan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement