Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dear Mahasiswa, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , Jurnalis-Kamis, 18 Januari 2024 |15:42 WIB
<i>Dear</i> Mahasiswa, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus
Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus (Foto: Freepik)
A
A
A

2. Kenali gaya belajar yang sesuai dengan diri kita

Perasaan tidak yakin saat menghadapi ujian dan cemas akan mendapatkan nilai ujian yang buruk dapat muncul saat kita merasa kurang persiapan sebelumnya.

Kurang persiapan tidak hanya berhubungan dengan minimnya waktu yang dialokasikan untuk belajar, tetapi juga berhubungan dengan gaya belajar yang dipilih (Jena, 2016).

Gaya belajar sendiri dapat diartikan sebagai kecenderungan pendekatan belajar yang ditunjukkan oleh seseorang. Penerapan gaya belajar yang sesuai dengan preferensi kita, tentu akan memberikan hasil belajar yang paling baik.

Sebagai contoh, ada orang yang lebih baik dalam menyerap pelajaran dalam suasana yang tenang, tetapi ada juga yang justru lebih optimal hasil belajarnya ketika belajar sambil ditemani musik. Ada yang senang belajar di malam hari, namun ada juga orang yang lebih suka belajar di pagi hari.

Ada orang yang lebih efektif ketika belajar dengan cara membaca daripada mendengarkan, atau lebih menyukai belajar berkelompok daripada sendiri. Seorang mahasiswa perlu mengenali gaya belajar yang dimiliki agar hasil pembelajaranya menjadi lebih optimal, dan ia akan lebih siap, baik dalam menghadapi ujian maupun perkuliahan di kelas.

3. Temukan support system

Penting bagi mahasiswa untuk memiliki orang-orang yang selalu dapat memberi dukungan, baik dukungan emosional, informasional, maupun bantuan nyata. Teman, keluarga, pembimbing akademik, dan dosen yang dinilai nyaman untuk diajak bicara dapat menjadi sistem pendukung bagi mahasiswa. Memendam sendiri atau menghindari masalah yang sedang dihadapi tidak akan menyelesaikan masalah.

Kecemasan dalam menghadapi ujian, kurangnya minat terhadap bidang studi yang dipilih, atau tuntutan untuk berprestasi dari pihak-pihak tertentu yang membuat diri tertekan, akan lebih ringan jika diungkapkan pada orang-orang yang merupakan sistem pendukung kita.

Mereka dapat memberikan penguatan, saran-saran yang diperlukan, atau memberikan bantuan secara langsung terhadap kesulitan yang sedang dihadapi, misalnya, membantu menjelaskan materi kuliah yang masih kurang dipahami atau menjadi narahubung antara mahasiswa dan pihak tertentu saat komunikasi secara langsung antara keduanya sulit menemukan titik temu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement