Riset karbon nanopori diharapkan secara tidak langsung akan memacu pengembangan dan inovasi teknologi perangkat penyimpan energi lainnya seperti baterai, superkapasitor, fuel cell, serta adsorptive Hydrogen-storage.
“Baterai, superkapasitor, fuel cell dan adsorptive Hydrogen-storage merupakan perangkat energy storage yang penting dan memainkan peran yang sangat strategis dalam proses elektrifikasi,” paparnya.
Meski masih tahap penelitian, riset unit utilitas penyimpan energi dalam pembangkit tenaga listrik merupakan salah satu solusi penting untuk mengelola kelimpahan pasokan energi listrik.
Sistem penyimpan energi ini dapat dioptimalkan dengan melakukan hibridisasi antara perangkat penyimpan energi dengan perangkat elektrolisis. Energi listrik yang tidak tertampung dalam perangkat penyimpan energi dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses elektrolisis air sehingga dihasilkan gas hidrogen yang siap untuk dikonversi menjadi energi.
“Pengembangan sistem energy storage diharapkan bisa mengakselerasi perluasan akses pembangunan elektrifikasi, di samping peningkatan cakupan pemanfaatan energi baru terbarukan sehingga ketergantungan terhadap energi fosil dan dampak ekologis yang ditimbulkan oleh energi fosil dapat dikurangi," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)