JAKARTA - Burung penguin memang sangat menggemaskan. Sebuah penelitian menyebutkan penguin jenis chinstrap mampu tertidur ribuan kali dalam sehari, lho! Lucu banget, kan?
Penguin chinstrap tertidur ribuan kali sehari, mengumpulkan kebutuhan tidur harian mereka lebih dari 11 jam dalam waktu singkat yang rata-rata hanya empat detik. Burung yang tidak bisa terbang ini ternyata juga senang tidur, menurut penulis makalah di Science.
BACA JUGA:
Para peneliti berpendapat bahwa temuan ini menunjukkan, bertentangan dengan asumsi sebelumnya, manfaat tidur dapat bertambah secara bertahap, setidaknya pada beberapa spesies. Penguin tali dagu (Pygoscelis antarcticus), dinamai berdasarkan pita hitam tipis pada bulu yang memanjang dari telinga ke telinga, mungkin merupakan spesies penguin yang paling melimpah.
Populasi mereka saat ini diperkirakan mencapai hampir delapan juta pasangan berkembang biak yang ditemukan terutama di Semenanjung Antartika dan pulau-pulau di Samudra Atlantik Selatan.
Saat bersarang, penguin dengan induk tunggal harus menjaga telurnya, menjaganya dari burung pemangsa yang disebut skuas saat pasangannya sedang pergi mencari makan selama beberapa hari.
Mereka juga harus mempertahankan sarangnya dari penguin lain yang mungkin mencoba mencuri bahan sarang. Setelah pasangan penguin akhirnya kembali, pasangan tersebut berganti peran seperti dilansir dari Science Alert, Sabtu (2/12/2023).
Sebuah tim yang dipimpin oleh Paul-Antoine Libourel dari Lyon Neuroscience Research Center menanamkan elektroda pada 14 burung di sebuah koloni di Pulau King George pada bulan Desember 2019. Mereka mencatat aktivitas listrik di otak dan otot leher, dan mereka menggunakan akselerometer dan GPS untuk mempelajari pergerakan tubuh dan lokasinya.
Dikombinasikan dengan rekaman video dan pengamatan langsung selama beberapa hari, mereka mampu mengidentifikasi banyak keanehan.Tidurnya penguin terjadi sambil berdiri atau berbaring untuk mengerami telurnya, dengan rata-rata waktu pertarungan 3,91 detik. Totalnya mereka tidur lebih dari 10.000 kali sehari.
Penguin yang berada di pinggiran koloni mendapatkan waktu tidur yang lebih lama dan lebih nyenyak dibandingkan penguin yang berada di tengah – hal ini dapat dijelaskan oleh tingginya kebisingan dan benturan fisik yang terjadi di tengah-tengah koloni, atau meningkatnya risiko pencurian material sarang. Meskipun para ilmuwan tidak secara langsung mengukur apakah burung mendapatkan manfaat tidur, nyatanya penguin saat tidur menjadi momen keheningan saraf untuk memberikan jendela untuk istirahat dan pemulihan. Namun pada manusia, kondisi yang menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea berdampak pada fungsi kognitif dan bahkan dapat memicu penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
BACA JUGA:
"Jadi, apa yang tidak normal pada manusia bisa jadi normal pada burung atau hewan lain, setidaknya dalam kondisi tertentu," tulis ilmuwan Christian Harding dan Vladyslav Vyazovskiy.
(Marieska Harya Virdhani)