Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Asal Usul Penemuan Virus HIV, Picu Perdebatan Para Ahli

Arsitta Dwi Pramesti , Jurnalis-Jum'at, 01 Desember 2023 |11:29 WIB
Asal Usul Penemuan Virus HIV, Picu Perdebatan Para Ahli
Asal usul penemuan virus HIV AIDS sempat memicu perdebatan ahli (Foto: News Medical)
A
A
A

JAKARTA – Virus HIV AIDS ditemukan kali pertama oleh para ahli. Hal itu pernah memicu perdebatan oleh para ahli dari AS ataupun Perancis.

Awalnya, ahli kesehatan Perancis memperhatikan gejala penyakit mirip AIDS pada pasiennya setelah membaca laporan Amerika Serikat pada 1981. Dari hasil penelitian ini, Perancis dan Amerika Serikat sepakat untuk menjadi penemu bersama pada temuan pertama virus HIV.

 BACA JUGA:

Dilansir dari FR, Jumat (1/12/2023), pada Desember 1982, 29 pasien di Perancis ditemukan menderita tanda-tanda penyakit baru yang disebut oleh surat kabar sebagai “sindrom gay”. Sebutan ini berakar pada penyakit baru yang ditemukan pada laki-laki gay di Amerika satu setengah tahun sebelumnya. Akhirnya, penyakit ini diberi nama resmi sindrom imunodefisiensi atau AIDS.

Meski sudah memiliki nama resmi, penyakit ini lebih dikenal sebagai bentuk kanker misterius yang tampaknya terutama menyerang “empat H”, yaitu homoseksual, pengguna heroin, penderita hemofilia, dan orang Haiti.

Tiga gejala pertama mengisyaratkan bahwa apapun yang memicu gejala tersebut dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan/atau darah.

Namun penyebab AIDS, dan cara mencegah atau mengobatinya, masih belum diketahui saat itu. AIDS mencapai Perancis Pada Juni 1981, Spesialis Penyakit Menular Rumah Sakit Claude-Bernard Willy Rozenbaum membaca laporan tentang penyakit baru ini di buletin kesehatan masyarakat AS.

“Kebetulan, pada sore yang sama, saya mempunyai seorang pasien yang datang bersama pacarnya dan memiliki gejala yang sangat mirip dengan apa yang dijelaskan di koran,” kenang Rozenbaum.

Pasien inilah awal dari ketertarikan ilmuwan Perancis terhadap HIV. Rozenbaum kemudian mulai bertanya kepada rekan-rekannya dan dengan cepat mengidentifikasi beberapa kemungkinan kasus lain di wilayah Paris saja. Hingga pada Maret 1982, Rozenbaum telah mengumpulkan kelompok kerja yang terdiri dari para spesialis dari berbagai bidang yang semuanya tertarik untuk mempelajari penyakit baru ini.

Mereka membangun tim yang termasuk Institut Pasteur yang dipimpin oleh Luc Montagnier untuk menyelidiki penyakit ini. Pada Januari 1983, mereka berhasil mengidentifikasi retrovirus baru yang kemudian disebut HIV, yang terkait dengan AIDS. Françoise Barré-Sinoussi dan tim berhasil mengisolasi virus ini.

Saat itu tim Pasteur menyebut virus tersebut sebagai “virus terkait limfadenopati” (LAV), dengan kata lain virus yang sepertinya menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Mereka tetap berhati-hati dalam mengatakan bahwa hal itu menyebabkan AIDS, meskipun mereka sangat curiga bahwa hal tersebut adalah penyebabnya.

Perdebatan Penghargaan Atas Penemuan HIV

Tepat setahun kemudian, Menteri Kesehatan AS saat itu, Margaret Heckler, menyampaikan bahwa kemungkinan penyebab penyakit AIDS telah ditemukan. Pernyataan yang memuji peneliti Amerika Robert Gallo atas penemuannya digaungkan dalam konferensi pers pada April 1984.

 BACA JUGA:

Pengumuman ini menimbulkan perselisihan sengit mengenai apakah penghargaan atas penemuan virus HIV harus diberikan kepada Perancis atau Amerika. Institut Pasteur meneruskan kasus ini ke pengadilan, dan akhirnya memperoleh bukti DNA bahwa virus yang diidentifikasi di Paris dan di Washington adalah virus yang sama. Pada tahun 1986, virus ini – yang hingga saat itu dikenal sebagai LAV di Perancis dan HTLV-III di.AS – diberi nama yang masih kita gunakan sampai sekarang: human immunodeficiency virus, HIV.

Tahun berikutnya, setelah mediasi tingkat tinggi oleh presiden kedua negara, tim Perancis dan Amerika sepakat untuk menyebut diri mereka “penemu bersama” dan membagi royalti. Penemuan besar ini membawa perubahan besar dalam tes diagnostik dan pengembangan obat antiretroviral yang memungkinkan jutaan orang hidup dengan HIV. Begitulah akhirnya penderita AIDS dapat bertahan hidup dengan berjuang melawan virus HIV hingga saat ini.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement