Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penelitian Buktikan Otak Manusia Lebih Cerdas daripada AI, Benarkah?

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |18:15 WIB
Penelitian Buktikan Otak Manusia Lebih Cerdas daripada AI, Benarkah?
Benarkah otak manusia lebih cerdas daripada AI? (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) terbukti mempermudah kehidupan manusia. Akan tetapi, ternyata AI masih belum bisa mengalahkan kecerdasan otak manusia, lho! Benarkah? 

Dalam penelitian terbaru, otak secara unik membedakan wajah alami dari wajah sintetis yang dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan. Anehnya, bahkan otak pun tidak menyadari bakat ini. Wajah sintetis tampak nyata dan asli dengan kecerdasan buatan (AI). 

 BACA JUGA:

Misalnya, ThisPersonDoesNotExist.com memiliki gambar tak terbatas yang menampilkan orang-orang yang tidak ada di kehidupan nyata. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, peneliti Australia menyelidiki kemampuan kita untuk membedakan antara wajah sintetis dan wajah asli.

Dilansir dari Science Times, Minggu (12/11/2023), peserta daring pada uji coba pertama tidak dapat membedakan kedua jenis wajah tersebut dan menganggap tampilan sintetis lebih akurat daripada tampilan alami.

Namun, uji coba kedua mereka tampaknya memberikan gambaran berbeda. 

 BACA JUGA:

Sekelompok peserta tambahan di laboratorium diinstruksikan untuk mengenakan topi elektroensefalografi (EEG). Elektroda yang dipasang pada penutup ini mengukur aktivitas listrik di otak subjek.

Untuk menyelesaikan tantangan ini, peserta harus dengan cepat beralih di antara wajah-wajah yang berbeda dan menekan tombol setiap kali lingkaran putih yang ditampilkan di atas wajah-wajah tersebut berubah menjadi merah. Perhatian semua orang tertuju pada visual di tengah layar.

Berdasarkan hasil tes EEG, aktivitas otak seseorang berubah tergantung pada apakah mereka menatap wajah asli atau buatan. Perbedaannya menjadi nyata sekitar 170 milidetik setelah wajah pertama kali muncul di layar komponen sinyal listrik yang dikenal yang disebut N170 sensitif terhadap pengaturan dan jarak fitur wajah. 

Oleh karena itu, salah satu penjelasannya adalah orang melihat perbedaan halus antara wajah sintetis dan alami, seperti jarak antar fitur seperti mulut, hidung, dan mata. Temuan ini menyiratkan adanya kesenjangan antara apa yang "diketahui" oleh otak kita dan bagaimana kita berperilaku.

 BACA JUGA:

Peserta tidak dapat secara sadar membedakan antara wajah buatan dan wajah asli, tetapi otak mereka dapat membedakannya, sebagaimana dibuktikan oleh aktivitas EEG mereka.

Meskipun mengejutkan untuk mengetahui bahwa otak kita dapat memproses informasi di luar kesadaran kita, sudah ada beberapa contoh hal ini dalam psikologi.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement